Monday, December 31, 2007

Pelacur Perawan

Pelacur perawan kau sebut aku. Tidakkah kau ingat bagaimana sayap setan ini kau tancapkan dengan paksa di punggungku? Temaramnya lingkar sinar rembulan hanyalah suatu pertapaan sepi, seperti ketika kau membuai lembut vaginaku seperti seorang anak bayi. Sentuhan-sentuhan menjadi detikkan mimpi yang kau ajarkan pada pelacur perawanmu ini.

Dan sampai saat ini, tiap malam aku masih diam-diam mengendap dari sarangku. Merajut kepompongku dengan benang-benang perak yang sangat tipis. Di sana kucium aroma laut bercampur dupa. Tersamar ungkapan doa-doa dari sebuah agama yang tidak pernah aku kenal.

Selamat datang di pertapaan, kata seorang peri hijau saat ku habis membungkus diriku dengan kepompong ini. Selamat datang di pertapaan, cobalah rasa keindahan ini dalam seutas senyum dan mimpi. Suatu saat kau rasa percikan air kala sayapmu mematangkan angin.

Dan aku pun memecahkan kepompongku. Aku mencari kelahiranku kembali, sang pelacur perawan yang dulu kau setubuhi dalam temaram. Lihatlah lihat, ini sayap setan. Nyawa keindahanku bertahan dalam cahaya gelap yang terusik dalam sinar-sinar pertapaan dan doa-doa. Diantara dunia yang tidak pernah hilang dari kelamnya.

Labels:

Yang benar-benar kuinginkan saat ini...

Adalah sebuah pijat teraphy oleh tangan-tangan yang lembut bertenaga, ahli peredaran darah dan anatomi tubuh manusia. Gosh, betis gue pegel entah kenapa... I really need a massage... hours of massage... deep -through the table- massage...

oh, tukang pijit... help me!

Labels:

Sunday, December 30, 2007

My 2007 Recap...

Everyone is writing a resolution for the upcoming year. I find it boring and very naive (no offense, guys. I did it too) Since it's almost the end of 2007, it's time for me for another 're-read' of my 2007 blog and write a recap of the fantastic 2 'double-O' 7 (geez, feels like yesterday I just wrote my 2006 recap- I posted it on my old blog HERE)

*Deep breath*
So here it goes...



JANUARY
Events: Kumulai semuanya dengan mabuk. mabuk asmara. mabuk ganja. Mabuk kebebasan. mabuk petualangan. Mabuk itu indah...
Feelings: Warna-warni bercampur aduk tetapi tidak menyatu. Seperti kaos yang dicelup tye die wantex ungu, kuning lemon, dan pink... ah ya, dan warna-warna lainnya yang kurang dominan. Semuanya serba psychedelic.
State of mind: Kutemukan kebebasan berpikir dan kembalinya kepercayaan pada impian. dua sahabat lama datang: tawa dan air mata.

FEBUARY
Events: Aku terjerembab ke dalam lubang. Bangun, lalu jatuh lagi. Sepertinya aku juga terjebak pada labirin-labirin tanpa akhir. Aku masih mabuk. Aku masih berselimutkan mimpi. Aku masih dicintai. Hanya itu yg membuatku bertahan.
Feelings: Kotak-kotak hitam putih itu datang lagi. Seperti TTS namun kali ini pertanyaan-pertanyaannya lebih susah. Ah, apalah arti...
State of mind: Dan mimpi itu selalu membuatku terbuai, kemanapun ia mau. Aku masih bersama si kebar tawa dan airmata.

MARCH
Events: Ah, dunia akademis! Penulisan sebuah karya yang mungkin tidak pernah akan di baca siapa-siapa. Memuanya semakin menggila. Labirin-labirin mabuk itu masih memasungku pada aroma-aroma kusutnya pertapaan nirwana. Biarpun demikian, betapa banyaknya hal yang aku pelajari tentang hidup...
Feelings: Berkali-kali aku memerah seperi api Berkali-kali aku memucat putih seperti mayat.
State of mind: Terkadang, kepala ini seperti mau meledak. Sebuah bom waktu yang sangat berbahaya. namun, ada saat-saat nyaman beristirahat dalam ketenangan yang sejuk. Tawa dan airmata masih memelukku erat-erat.

APRIL
Events: Sahabat baru yang dibawanya keduniaku. Sungguh aku bersyukur untuk itu. Aku masih dalam pergulatan dengan diri sendiri. Perkenalan dengan beberapa orang baru dan kerinduan-kerinduan yang tidak perlu. Masih dalam aroma pertapaan, aku mencari jalan-jalan sempit untuk bersembunyi dari kegilaan tang terus menguntit.
Feelings: Aku seperti bunglon. Warnaku berubah di setiap tempat aku berpijak.
State of mind: Betanya-tanya. Lebih banyak pada tujuan, arah, dan hati. namun seperi biasa, mereka tidak pernah menjawab. Ya, tawa dan airmata, mereka masih ada.

MAY
Events: Bulan yang sangat gila. Masih dengan pertarungan yang sama. Cinta. Karya. Akademis. Diri sendiri. Yang kusebutkan terakhir adalah lawanku yang paling tangguh. Ya Tuhan, lenganku masih bermandikan darah. Ah iya, pesta yang paling menakjubkan ada di bulan ini... aku tidak mau menyebutnya launching sebuah karya, cukup selametan bersama sahabat dan keluarga.
Feeling: Ada kelabu yang bersarang di mata. Ada biru es yang diam-diam membekukan hati. otakku menghijau karena mulai berlumut. tanganku merah penuh api. Tanganku jahat...
State of mind: SESAK!!! Aku mulai bosan dengan tawa dan air mata. Tapi, ya.. aku bahagia...

JUNE
Events: Pertarungan sampai titik penghabisan, hampir tiba di garis akhir pelayaran. Aku menabrakkan kapalku pada pelabuhan. menghancurkan semuanya. Perpisahan. Tangisan, tangisan, dan tangisan. Kukubur sepiku jauh-jauh dengan karya penghabisan hidup itu. Kuobati pelan-pelan perih yang mendenyut-denyut itu. Syukurlah, aku masih jatuh cinta, kalau tidak, aku sudah membunuh.
Feelings: Cokat dan abu-abu seperti tanah bercampur debu. Ashes to ashes, dust to dust...
State of mind: Gelas kristal yang rapuh dan terpecah-belah... Bunyinya indah namun tajam pecahannya dapat melukai siapa saja yang lengah.


JULY
Events: Jeritan. Tangisan.  Ledakan-ledakan. Torehan luka. Tegang. Ujian. Nyawa. Pikiran. Perang. Kepalsuan. Kejujuran.  Pertengahan tahun yang penuh dengan tensi tinggi...
Feelings:
Bening... semuanya basah seperti air  mata.  Lalu hitam. Entah apa yang diinginkan.
State of mind:
Tersesat dalam kebimbangan. Sungguh tidak tahu apa langkah berikutnya setelah semua kewajiban-kewajiban terpenuhi.

AUGUST
Events:
Berjumpa nabi para pemuja musik Inggris. Upacara simbolis pelepasan status mahasiswa. Percintaan baru. Hmmm, ledakan-ledakan mulai berkurang, tetapi nanti akan muncul ledakan-ledakan yang lain.
Feelings: Pastel. Biru langit di pantai.
State of mind:
Badai itu telah mereda. Tapi tampak kilatan-kilatan baru di kejauhan, entah apa...

SEPTEMBER
Events: Pekerjaan baru yang menantang. Ujian atas perjalanan pendidikan. Perjalanan rohani ke tanah suci. Aku memijak tempat terindah dan tersuci bagi banyak orang di dunia. I saw the most beautiful view I've ever seen.
Feelings: Warna apa? Aku masih mencari warna-warna itu. Aku tidak mengenal apa yang tercemar di rupa ku saat ini.
State of mind: Mencari daratan atas khayal hati dan pikiran yang selama ini melayang.

OCTOBER
Events: Topeng-topeng bermunculan lagi... Manakah yang harus kukenakan? Oh, produktivitas puitis menghanyutkan aku seperti air bah. Kehilangan sahabat-sahabat dan cara-cara meraihnya, begitupun aku terhanyut dalam kesendirian dan terjatuh dalam lubang yang sepi dan gelap.
Feelings: Wajahku dilukis, seperti penari... seperti pantomist... seperti aku setahun yang lalu.  hatiku dipenuhi kupu-kupu kecil berwarna kuning, beberapa ngengat tersesat didalamnya, tapi sepertinya aku tidak tahu....
State of mind: Berpijak pada tebing yang sangat rapuh. Kapan saja aku bisa jatuh.

NOVEMBER
Events: Sepi sahabat baru. Kosong dimensi baru. Menikmati rasanya hidup tanpa teman-teman. Hanya satu dua orang yang masih setia menggenggam tanganku. It's just the way it is... Semakin kau dewasa, semakin kau sendirian, katanya... Aku bertahan dengan berbagi ilmu pada murid-muridku... karyaku tenggelam pada ketidakpopuleran.
Feelings: Transparan. I'm invisible.
State of mind: Pikiran yang dipenuhi dengan "what if"...

DECEMBER
Events: Pekerjaan baru dan tantangan baru. Kesempatan-kesempatan bermunculan. Peluang mengcari teman berada di titik cerah. Diselimuti kasih sayang? masih. Pun aku merasa lebih dewasa, aku belajar berdamai dengan hidup.
Feelings: Tak perlu kudeskripsikan dengan warna. Aku cukup menyebut satu kata yang spesifik: "tenang"
State of mind: Selamat datang ke amazon kenyataan dan realita. Semoga mimpi masih bisa bertahan dan berbunga pada musimnya...

Labels: ,

Thursday, December 27, 2007

My Gosh, Benazir Bhutto Was Assasinated...

Gila... gue shock!!!!
Menurut gw kembalinya Benazir Bhutto ke Pakistan merupakan simbol harapan bahwa ada kemungkinan dunia menjadi lebih demokratis... tp ternyata...


Pakistan's Bhutto killed in attack

By SADAQAT JAN and ZARAR KHAN, Associated Press Writers 8 minutes ago

Pakistan opposition leader Benazir Bhutto was assassinated Thursday in a suicide attack that also killed at least 20 others at the end of a campaign rally, aides said.

"The surgeons confirmed that she has been martyred," Bhutto's lawyer Babar Awan said.

A party security adviser said Bhutto was shot in neck and chest as she got into her vehicle to leave the rally in Rawalpindi near the capital Islamabad. A gunman then blew himself up.

"At 6:16 p.m. she expired," said Wasif Ali Khan, a member of Bhutto's party who was at Rawalpindi General Hospital where she was taken after the attack.

Her supporters at the hospital began chanting "Dog, Musharraf, dog," referring to Pakistan's president Pervez Musharraf.

Some smashed the glass door at the main entrance of the emergency unit, others burst into tears. One man with a flag of Bhutto's Pakistan People's Party tied around his head was beating his chest.

In Washington, the State Department said it was seeking confirmation of Bhutto's condition.

"Certainly, we condemn the attack on this rally," deputy spokesman Tom Casey said. "It demonstrates that there are still those in Pakistan who want to subvert reconciliation and efforts to advance democracy."

The United States has for months been encouraging Musharraf to reach an accommodation with the opposition, particularly Bhutto, who was seen as having a wide base of support in Pakistan. Her party had been widely expected to do well in parliamentary elections set for next month.

At least 20 others were killed in the blast that took place as Bhutto left the rally where she addressed thousands of supporters in her campaign for Jan. 8 parliamentary elections.

Bhutto served twice as Pakistan's prime minister between 1988 and 1996. She had returned to Pakistan from an eight-year exile Oct. 18.

On the same day, her homecoming parade in Karachi was also targeted by a suicide attacker, killing more than 140 people. On that occasion she narrowly escaped injury.

http://news.yahoo.com/s/ap/20071227/ap_on_re_as/pakistan

Labels:

Tuesday, December 25, 2007

Christmas Note

They sing joyously in a choir
Sing for the greatest prayer
For they believe in the azure sky
Someday will the best fondness of glory come by

Merry Christmas everyone...

Monday, December 24, 2007

2008 Resolution (More...)

My lovely sista who just recently hospitalized gave me a homework. I have enough homework but I guess it won't do me any harm writing another seven new year resolutions...

As I mentioned earlier, my first new year resolution is to learn more English. Here some more to complete all 8:

* To be more creatively productive. It goes for writing more and making more music.
* Be a nicer girl. Enough all those bitchiness...
* Read all the books I've planned to read for ages (but never had the time to read it)
* Reduce my smoking habit. It's not because I'm started to concern about my health, it's because I'm planning to save more money.
* Be the bestfriend of myself, stop hurting my own self (Literally: stop being a masochist!)
* Cry less, laugh more.
* Learning more about myself...

Okay, sis. I've done my homework. Now it's my turn to choose another 8 people right?
Here it goes...

Nosa, Manan, Faesal, Melati, Muna, Lisa, Bulan, Bessy

Okay guys. Here's your homework. Write 8 New Year Resolution. Post it in your blog. And then choose another 8 people from your network

Labels:

Sunday, December 23, 2007

My 2008 Resolution

Working in a English written publishing, I have another challange to be done in order to satisfy myself. When I started to become a teacher, I try to reinforce my grammar. I feel that I am not a good example as an English teacher. Having a bachelor degree in English doesn't mean that you master all the English grammar, well, in this case, for me.

Now I have another challange. I have no difficulties to write in Bahasa Indonesia, but now I have to write in English. Academic writing is all I have leared from my study, feature writing is another thing. I find it hard to express a lot of things idiomatically, especially English idoms. There are some cultural barrier that I have to understand before mastering the idioms. This would be my homework. And you know what, I hate feelling stupid. My perfectionism makes me feel stupid.

So what is my 2008 resolution? Expanding my english vocab and understanding more English idioms...

Labels:

Saturday, December 22, 2007

It's funny how words can be so beautiful

she myriadly singing inside my inner voices
they are the same poems read with thousand of different sensation
and I am deeply in love lith every words
another butterfly tingling inside my stomach
letting its golden coocon grow

Labels:

Friday, December 21, 2007

berjuta-juta detik yang lalu

Aku adalah tanaman rambat yang melilit di pagar rumahmu. Ibuku rumput liar dan ayahku dandelion. Setiap malam aku merindu ranting-ranting kokoh yang diam-diam membelaiku, memperkenalkan aku pada ruangan tanpa batas antara mimpi dan kenyataan. Setiap saat dibawanya aku pada dunia penuh cermin tanpa kita harus bercermin. Cukup diperkenalkannya aku pada keindahan-keindahan lampu yang meredup di akhir tahun dengan setiap kecupan pertamanya. Aku dibuainya begitu lembut, oleh rangkaian puisi-puisi yang disenandungkannya diam-diam untukku setiap malam menjelang tidur. Tanpa perlu berkata-kata, kami saling tahu betapa kami merindu satu sama lain. Kami meniupkan kecupan tiap malam tanpa harus bertatap, karena hati kami saling terikat diantara mimpi-mimpi yang pernah kami rangkai. Kami memunguti mutiara dan menjadikannya bola mata kami. Bersama bias terangnya kami saling memeluk. Melihat keanggunan realitas khayal masa-masa itu, berjuta-juta detik yang lalu.

Labels: , , , ,

Hanya Sebuah Puisi Tanpa Arti

Perempuan itu kembali pada tempatnya di sudut ruang. Meringkuk dan membiarkan tubuhnya mengecil menjadi debu di tepian. Seandainya saja angin bisa meniupku kemanapun mereka mau, silahkan,  pikirnya.

Wajahnya tidak lagi seindah dahulu kala ketika senyum masih kerap kali menghiburnya. Kini yang tersisa hanya ruang-ruang kosong yang tertanam di hatinya.

Perempuan itu pernah hidup dan menyala. Kini cahayanya redup termakan sudut-sudut kesepian yang kosong. Jemarinya sudah kaku dan tak lagi menuliskan kata-kata. Rupanya arti sudah hilang dari pikirannya.

Perempuan itu kembali pada tempat menyepinya di sudut ruang. Merasakan benar-benar kepedihan yang paling dalam. Membiarkan rasa sakit mengajarinya arti hidup.

Labels: , ,

Tuesday, December 18, 2007

Motivate me, Pictures!



gambar-gambar yg akan memotifasi gue nyari duit... hohohooooo....


My next destination....

My desired concert....


My next must-have item...


Labels:

Kembali di Belakang Meja dan Jendela Maya aku Bekerja

After three years of abstinence from journalism, today is my first 'comeback' day.
Back behind the desk, making research, brainstorming about coverage topics, and trying to get interviewees' contact information.

The first day went okay, except about the fact that I ought to search Fauzi Bowo's contact. The 108 gave me 7 numbers. I called all of them many times but the responses I received were:  wrong number, not answered, and error directory calls (Gee, it's the Pemda DKI Jakarta, no wonder. My expatriate boss seemed surprised, but I'm not)

Other than that I guess I have no major problem doing my job and adapting with the new place. I love the fact that some of my coverage ideas are accepted and the boss trusted me to work on education section. They soon will set my own table and I will get computers after Christmas.

I still teach at UI, which means that currently I have a double job. A writer/teacher.

Labels:

Monday, December 17, 2007

Bye bye, baby bye bye

You were there. I knew it. I felt it.
You were there. Inside me. You lived within me.
You were there. In progress of creating. In process of being.
You were there. Soulless. Bodiless. Nameless. Unnoticed.
But I don't care.
Deep inside, I believe you were there.

If my womb was too ferocious,
at least, you were there
alive  in my imagination

Labels: , , ,

Mendung Lagi

Rintik hujan bisa membaca pikiranku. Lalu deras turun seolah tahu betapa banyak air mata yang akan kutumpahkan. Selamat datang, mendung... seperti biasa, aku masih bertahan.

Politik Percintaan

Naksir
PDKT
Tarik
Ulur
Tarik
Ulur
Tarik
Ulur
Lirik sana
Lirik sini
Geser kanan
Geser kiri
Serong sana
Serong sini
Awas tikungan tajam!
Tarik
Ulur
Tembak
Cium
Payudara
Selangkangan
Ribut
Baikan
Ribut
Pura-pura ngambek
Rayuan maut
Rayuan maut lagi
Masih pura-pura ngambek
Rayuan dasyat
Baikan
Ciuman
Selangkangan
Selangkangan
Selangkangan
Selangkangan
Waktu terus berjalan
Selangkangan
Selangkangan
Bosan
Selangkangan
Bosan
Bosan
Bosan
Bosan
Selangkanang
Bosan
Bosan
Bosan
Selangkangan
Bosan
Bosan
Cari masalah
Selingkuh
Selangkangan (Lain)
Bosan
Selangkangan
Selangkangan (Lain)
Selangkangan (Lain)
Cari masalah
Selangkangan (Lain)
Selingkuh
Putus
.
.
.
.

Labels: , ,

Wednesday, December 12, 2007

Ha.Ha.

Kau lucu sekali... Kau sangka semudah itukah aku?
Nyatanya semua pikiran yang diciptakan manusia adalah indah kala kulihat dengan kaca mata yang aku kenakan
Aku percaya kaca mata ini dapat mengukir kedamaian
Ah, seandainya saja semua orang seperti aku
Berakhirlah semua perdebatan-perdebatan omong kosong
Seperti botol wine kosong bertabrakan dengan tong

Bunyinya mengagetkanku, menyadarkanku bahwa ternyata aku berdiri cukup tegak
Ternyata gubug derita yang kubangun berdiri cukup kokoh

Labels: , , , ,

Tuesday, December 11, 2007

Mengikat Sepatuku

Ibuku mengajarkan aku cara mengikat tali sepatu seperti mengikat dua kuping kelinci secara bersamaan. Tapi, mayoritas dari teman-temanku lebih suka mengikat tali sepatu seperti membiarkan seekor tupai lari mengitari sebatang pohon kecil. Mereka berdebat tentang cara mengikat sepatu yang paling benar, paling nyaman, dan paling mudah. Buatku, dua-duanya sama saja.

Tetapi kemudian aku menemukan cara mengikat tali sepatu yang lebih kreatif. Kumainkan tali sepatu seperti aku membiarkan tupai lari mengejar kelinci di bawah pohon kurus, lalu pohon tersebut tertiup angin hingga ranting-rantingnya kusut dan saling mengikat. Sementara kelinci dan tupai? Mereka piknik dan saling berbagi wortel serta kenari. Ibu dan teman-temanku tidak suka melihat caraku mengikat sepatu, menurut mereka caraku mengikat sepatu adalah penyimpangan dari cara-cara yang lebih benar. Aku tidak peduli, menurutku, tali sepatuku tampak lebih indah dan lebih sulit dilepas sekalipun aku terantuk batu. Aku sering dipandang sebagai anak aneh karena caraku mengikat sepatu, dan ibu serta teman-temanku masih saja mengeluh tentang caraku mengikat sepatu.

Ya, apa peduliku? Mereka bebas mengikat sepatunya dengan cara yang mereka mau. Itu sepatu mereka dan kaki mereka. Ini sepatuku dan ini kakiku. Cara seperti inilah yang paling cocok denganku, dan aku merasa sangat nyaman dengan caraku mengikat sepatuku. Apapun caranya dalam mengikat sepatu, tokh tujuannya tetap sama: mengikat tali sepatu agar tidak terlepas, terinjak, dan tersandung.

Labels: , , ,

Aku tertinggal jauh...

Sudah berapa langkah lagi aku tertinggal? Sementara hasratku telah tersoak-soak tertinggal di belakang. Ah bodohnya bodoh yang paling bodoh ketika kau lupa akan kekuatan sendiri. Sehingga perlahan ia tersapu olah penjara pikiran dan mulai kehilangan kegilaannya...

Dan panas hati, sedih pikiran, jatuh mental kala aku melihat rival-rival telah bersalin karya-karyanya lagi dan lagi. Aku masih tertinggal di titik nol.

Aku terperrangkap, ditakut-takuti oleh ketakutanku yang paling besar. Adalah menjadi bukan siapa-siapa di tengah tengah gemulai makhluk-makhluk indah. Sementara mantera-mantera kata betebaran di mana-mana, tak satupun aku tangkap dan kusimpan di pagina-pagina elektronik ini. Bodoh ini bodohnya siapa?

Aku butuh kamus.
Aku butuh kartu anggota perpustakaanku yang mereka rampas dengan paksa ketika aku lulus.
Aku butuh laptop baru yang bisa melekat pada jari-jemariku.
Aku butuh lebih banyak membaca dan belajar lagi.
Aku butuh mengenal diriku sendiri, lebih lekat lagi!

Labels: , , , , ,