Friday, January 30, 2009

hangat

bosankah kita pada kecup demi kecup?
dan titik G tidak lagi gegap gempita?
tetapi bara ini cukup panasnya
sekedar menghangatkan
menebar aroma melaparkan

Labels:

belajar menulis puisi

melati mengepakkan sayapnya
diantara candi-candu yang saling bermekaran
sementara warna-warni dalam pelangi bercampur-baur menjadi satu
berfusi menantang awan-awan
yang melompat-lompat seperti srikandi kijang

aku belajar melukis puisi
seperti bayi menulis kisah dalam ruang pagarnya
engkau buta membaca puisi
seperti kerbau yang tercucuk matanya
tersesat diantara darah
kebas akan artinya indah

bekasi, 30 jan 2009

Labels:

Polling: Definisi "Orang Bodoh" Menurut Elo?

menurut gue, orang yang bodoh adalah:

1. orang yang merasa pintar dan melihat orang lain itu sebagai orang bodoh sehingga memandang orang lain sebelah mata.

2. orang yang sebenarnya pintar tapi pura-pura bodoh.

 

nah, kalo menurut elo?

Labels: ,

Thursday, January 29, 2009

Big Fat Love

You say “I”

I say “You”

Never say goodbye

And I don’t want any clue

 

Your big fat arms are my shelter

Your big fat tummy is my pillow

Nothing can make m any better

But my stars that glow

 

You say “I”

I say “you”

We kiss the sky

And chuck out our blue

 

In the strawberry field we lay

Water-coloring the clouds is what we do

All I want to say is “Happy Birthday!”
And same old “I love you…”

 

XOXO,

Thera

Margonda, 29 January 2009

 

Happy 33th birthday, dear... :-*

 

Labels:

Wednesday, January 28, 2009

...60s expert in literature...

"Yea, Thera... You should focus on being the 60s expert in literature"

"But I'm not soo 'sixtieshy'... I'd like to focus more on dystopian/utopian theme in literature."

"Okay... but isn't it best to continue the research you have started since years ago? Starting it all over again will be very difficult. It takes more time as well. If you want to get a master degree in only 2 years, you should just continue your reseach in Kubrick's movies. Analyze the effect on the audience and be the expert of the 60s American/British society through its literatures. We need that. You'll bring youthful perspective to our department.I know you can do that."

"But... Mam... But..."

"Good luck!"

 

(Aduh pusiingg!!! Can I just buy "Ph.D" with my money?)

Labels:

Wednesday, January 21, 2009

Rumah baru...

Di awal tahun 2009 ini banyak banget hal baru buat gue. Dua hal yang paling bombastis (lebay mode: ON) adalah pekerjaan baru dan rumah baru!!! Hore, bang!! Hore!!

Well.., pekerjaan baru bukan berarti gue ninggalin pekerjaan lama yang sudah amatsangat kucinta seperti rembulan di kala senja itu sih... Pekerjaan baru berarti gue nambah satu pekerjaan lagi ke dalam list pekerjaan-pekerjaan serabutan yang gue hajar demi duiiit duiiit dan duiiiiiitttt---> Sejak tanggal 5 kemarin gue menjabat sebagai "Assistant marketing manager" (dan temen-temen gue pun menjerit: "Bukan lo banget, Therr!!!") 

Gue kira kerjanya bakal gila-gilaan sibuk nian... ternyata gak sesibuk yg gue bayangkan seperti ketika gue masih menclok di KABAR magz... Kesibukan baru sebagai tukang jual jasa berbau bahasa (kursus dan penerjemaahan) nggak terlalu bikin stress a.k.a semua masih bisa ditanggulangi sembari chatting dan maen facebook. Yang jadi masalah dan mungkin bikin gue mabok dan stress adalah kalo gue udah mulai ngajar lagi (sekarang kan lagi libur kampusnya, jadi gw libur ngajar juga), it means that I have to juggle between office work and teaching... Well, tp gw rasa gak akan semabok semester kemaren juga sih, soalnya gue cuma ngambil 6-7 kelas (instead of 12 kelas seperti semester yg lalu...) What great about working office hour is the pemasukan tetap per bulan... Ternyata gw masih butuh juga, hehehe (Pastinya karena gue punya hutang berjuta-juta ke bank, hiks hiks...)

Satu hal lagi yang gue suka dari pekerjaan ini adalah... gue bisa bagi-bagi rejeki pada teman-teman freelance gue yang lagi membutuhkan karena gue akan bekerja dengan banyak pekerja freelance dengan budget 1 tahun yang lumayan gue bengkak-bengkakin. Designers, photographers, jingle-makers, video-makers, dll... kalian berbaik-baik lah pada saya kalau mau duit, huehuehue...

Okay. "Baru" yang ke-dua... Tepat kemaren gue menempati sebuah rumah baru.. err, I'm being lebay sih... sebenrnya bukan rumah baru, tapi kosan baru. Dimana? Di margonda raya merdeka yang kucinta... rumah ke-dua gue selama 4 tahun kuliah di Depok. Di sebelah kiri margonda kl lo masuk dr lenteng, cari Abrar Automobil. Nah setelah itu ada gang.. nah masuk ke dalem deh tuhh... Nama kosannya: Pondok Sakura. Dengan biaya relatif murah gue udah dapet kamar baru dan bersih dengan kamar mandi di dalem. Sayang bayaran kosan itu belum termasuk listrik jadi harus nambah dikit kl mao bawa TV/komputer. Serunya lagi, internet juga tersedia dengan nambah Rp100.000 sama anak kost di bawah (tp gw gak mao ah.. mahal...). Yang paling gue suka dari kosan baru ini adalah tidak adanya peraturan jam malam... jadi gue bisa pulang jam berapa aja! hurraaayy!!! Beda banget sama kosan jaman gue kuliah dulu yang mana jam 11 malam gerbang setinggi 2,5 meter itu udah digembok. Alhasil setelah 2 tahun tinggal di kosan itu, gue jadi cukup terlatih memanjat pager berujung tajem setinggi 2,5 meter. Yang gue gak suka... aer di kosan ini kualitasnya jelek. Agak butek dan bau besi. Jadi gue harus beli saringan aer dan dettol biar kulit gue gak gatel-gatel.

Malem pertama gue di kosan baru... gue langsung inget masa2 kuliah dulu. hehehe... haduuh, ternyata gang sawo dan stasiun UI udah banyak berubah sejak gue masuk kuliah dulu. gang sawo sekarang kaya mal (apa sebaiknya kita sebut mal sawo?) banyak distro dan kios baju2... tsk tsk...

Yang pasti, bulan Januari tahun ini menyenangkan banget. I really love brand new things in my life. Semangat! Semangat! :-D

Labels:

Tuesday, January 20, 2009

EFL (English as Foreign Language) Teacher Training for Beginners - LBI FIB Universitas Indonesia

LEMBAGA BAHASA INTERNASIONAL – FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA, UNIVERSITAS INDONESIA offers you a special program for prospective English teachers:

EFL (English as Foreign Language) TEACHER TRAINING FOR BEGINNERS

AIMS
This 32-hour training program is specially designed for those interested in becoming English teachers with a general overview of English language teaching and to introduce them to practical techniques for teaching English.

FACILITATORS
-    Sisilia S. Halimi, Ph.D (LaTrobe University – Australia)
-    Grace Wiradisastra, M.Ed (University College of St.Mark and St. John – UK)
-    Diding Fachruddin, M.A (Leeds University – UK)
-    Meuthiati A. Ranthy (University College of St.Mark and St. John – UK)

TOPICS
-    Principles of teaching English
-    Classroom management
-    Teaching four skills
-    Making use of your textbooks
-    Devising activities for language practice
-    Using various kinds of games
-    Exploiting visual aids
-    Principles in testing
-    Professional self-development

FEE
Rp 1,250,000,- to include tuition, materials and certificate.

CERTIFICATION
Upon completion of this course, all participants will be awarded a certificate.

VENUE
LBI FIB UI Salemba and Depok Campus.

PARTICIPANT PROFILE
-    Those who have a great interest in becoming a professional teacher
-    Participants should have at least upper-intermediate level of English as determined by the LBI test or should have a recent TOEFL score of 500 or above. All candidates will be interviewed prior to acceptance to the course.

DATES AND TIME
Salemba Campus
Starts: 30 January 2009
Day: Every Friday
Time: 17.00 - 21.00 WIB

Depok Campus
Starts: 3 February 2009
Day: Tuesdays & Thursdays
Time: 17.30 – 19.30 WIB

For further details contact:

LEMBAGA BAHASA INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
UNIVERSITAS INDONESIA

Salemba Campus:
Jl. Salemba Raya No. 4 Jakarta
Ph: (021) 31930335, 3922436, 31902112

Depok Campus:
Gedung V, Kampus Baru UI Depok
Ph: (021) 7864075, 78849082

www.lbifib.ui.edu
e-mail: lbi.marketing@yahoo.com

Labels: ,

ada yg tertarik untuk adopsi badak, teman-teman?

Ada yg mao adopsi salah satu mamalia paling langka di dunia? kasihan badak-badak jawa ini... jumlahnya cuma tinggal puluhan di dunia... kalo ada bencana alam besar mereka bisa langsung punah lho... Tipe donasi beragam, mulai dari Rp250ribu sampai Rp100juta.


www.rhinocare.info


Labels:

Monday, January 19, 2009

depo pertamina kebakaran??? apakah ini acara penyambutan pemilu???

bensin premium turun lagi...

eh... depo pertamina kebakaran...

masyarakat panik keabisan bensin...

 

silahkan berspekulasi!!! :-D

Labels:

Friday, January 16, 2009

Jews Against Israel

Gimana tuh??

http://www.jfjfp.org/
http://www.jatonyc.org/
http://www.worldproutassembly.org/archives/2006/06/jews_for_palest.html
http://www.nkusa.org/
http://whatreallyhappened.com/WRHARTICLES/jews_against_zionism.html

Jangan berkoar-koar dulu kalo masih belom bisa membedakan antara anti-semitism dan zionism... antara Jews dan Israel... antara yg naturally rasis dan yg memang salah secara politis.
 Bukan cuma orang arab aja yg bakar bendera Israel. Bahkan orang yahudi pun juga ikut bakar bendera Israel...

Jadi ini artinya apa? Perang di Gaza itu perang politis ato agama? Lihat dari dua mata trus lo jawab sendiri deh...


(gw lagi sebel sama orang bego yg congornya kenceng tapi isi nya ngaco... hehehe...)

Labels:

Demi kehormatan keluarga... kau lebih baik mati, Nak...

Tsk.. tsk... tsk... gw gak nyangka masih bisa ada keluarga kaya gini..

Mempertahankan "pride" lebih penting dr pd nyawa anggota keluarga sendiri...

http://www.detiknews.com/read/2009/01/13/152153/1067708/10/gara-gara-hamil-karena-diperkosa-remaja-dibunuh-keluarganya

Istanbul - Sungguh mengenaskan nasib remaja ini. Dia hamil karena diperkosa. Namun kemudian hidupnya berakhir tragis. Dia dibunuh oleh keluarganya dengan alasan menjaga kehormatan keluarga.

Peristiwa ini terjadi di Turki seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (13/1/2009). Lima anggota keluarga Naile Erdas dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena membunuh remaja itu.

Dalam putusannya, pengadilan di Kota Van, Turki timur menghukum saudara laki-laki Erdas karena melakukan pembunuhan itu. Pembunuhan dilakukan dengan dalih untuk menjaga kehormatan keluarga (honour killing).

Demikian disampaikan para aktivis dari Asosiasi Wanita Van. Ayah, ibu dan dua paman Erdas juga divonis penjara seumur hidup karena menyetujui pembunuhan itu. Sedangkan seorang paman korban lainnya dipenjara 16 tahun delapan bulan karena tidak melaporkan pembunuhan itu.

"Kami bisa katakan vonis ini yang pertama dalam hal beratnya hukuman dan fakta bahwa seluruh keluarga dinyatakan bersalah," ujar Mazlum Bagli, periset soal honour killing di Universitas Dicle.

Zelal Ozgokce dari Asosiasi Wanita Van juga menyambut hukuman tersebut. "Itu sangat baik karena seluruh keluarga dihukum atas kejahatan itu," tuturnya. "Masyarakat akan sadar bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi atas honour killing," imbuhnya.

Erdas hamil setelah diperkosa namun dia menyembunyikan kondisinya. Sampai kemudian dia dibawa ke rumah sakit karena sakit kepala hebat. Saat itulah dokter memastikan kalau dirinya sedang hamil.

Keluarga Erdas pun berusaha menyuap bahkan mengancam rumah sakit agar memulangkan remaja berusia 16 tahun itu. Namun para dokter tidak mau menyerahkan Erdas lalu menghubungi polisi dan kantor kejaksaan.

Sepekan setelah Erdas melahirkan bayinya, jaksa setuju menyerahkannya ke keluarga. Sebab ayah Erdas telah berjanji tak akan melukai ibu muda itu.

Namun ternyata hanya beberapa jam setibanya di rumah, Erdas ditembak oleh saudara laki-lakinya. Erdas pun tewas.

Praktek honour killing umum terjadi dalam komunitas Kurdi di Turki. Beberapa tahun terakhir, pemerintah dan LSM kian gencar memberantas praktek tersebut. Namun tindakan keji itu masih terus terjadi.(ita/iy)

Labels:

di persimpangan jalan

???????????????????????????????????

???????????????????????????????????

???????????????????????????????????

Di persimpangan jalan semua orang tahu kemana mereka akan meninggalkan jejak. mereka punya tujuan dan pengharapan. motivator-motivator. norma-norma yang berkata harus diapakan hidup mereka. Mereka pun sering curang, berpegang pada gada dan tongkat yang hidup untuk terus bertahan hidup atau untuk dihina, dimaki, dan dituntut pertanggungjawabannya bila ternyata segalanya tidak berlangsung seperti yang dia mau. 

Tapi ada satu manusia bak kelinci keluar dari topi tukang sulap yang tahu bahwa tidak ada yang satu manusiapun yang tahu tentang kepastian semesta. Atau -kurang lebih- manusia hanya bisa menebak-nebak apa yang akan terjadi nanti, dan sering kali manusia meleset karena terlalu sering terpesona dengan imaji-imaji yang mereka ciptakan. Imaji yang membuat mereka jadi buta dan bertindak, berbicara, atas nama siluet-siluet dalam khayal. Disesatkan oleh mereka sendiri. Menjadi murka karena mereka sendiri.

Tapi tidak selamanya kan seorang manusia yang bak kelinci keluar dari topi tukang sulap itu harus berdiri di persimpangan jalan dan melihat manusia-manusia normal lainnya berjalan pada jalanan yang sudah dirangkaikan untuk mereka? Dia bisa juga ikut bersama merka, berjalan pada jalan dan arah yang sudah ditentukan, awas pada lampu hijau dan lampu merah yang sudah dirangkaikan... Atau, dia bisa melepas sepatu barunya dan bertelanjang kaki, berjalan di taman menginjak rumput yang basah. Seorang diri.

Labels:

Wednesday, January 14, 2009

24

What is special about the number "24"???

 

  •  The atomic number of chromium
  • The number of teams that participated in each FIFA World Cup finals tournament between 1982 and 1994.
  • The number of bits a computer needs to represent truecolour images (for a maximum of 16,777,216 colours). (But greater numbers of bits provide more accurate colors. "Truecolor" is one of many possible color representations.)
  • The number of Carats representing 100% pure gold.
  • The number of cycles in the Chinese solar year.
  • The number of frames per second at which motion picture film is usually projected.
  • The number of hours in a day.
  • The number of points on a backgammon board.
  • A Straight Edge symbol, for X is the 24th letter of the alphabet
  • The Twenty-fourth Amendment to the United States Constitution is one of the Civil Rights-era amendments, abolishing poll tax requirements in federal elections.
  • The number of letters in both the modern and classical Greek alphabet. For the latter reason, also the number of chapters or "books" into which Homer's Odyssey and Iliad came to be divided.

 

  • And I'm glad I'm now 24.... :-)

(all info are taken from wikipedia.com. The last one is an exeption. I got it from my diary)

 

Labels:

Sunday, January 11, 2009

RaKer

Dari kemaren kt serius menyusun strategi gimana caranya biar kita bisa ngejar target-target. Semuanya jelas, cerdas, dan terarah...
Sekarang muncullah ibu-ibu birokrat yg skarang cuap-cuap gak jelas...

sungguh menyedihkan SDM-SDM potensial terbentur masalah-masalah birokrat! 

Labels:

Wednesday, January 07, 2009

General Translation Course at Lembaga Bahasa Internasional - Universitas Indonesia

GENERAL TRANSLATION COURSE

Language choices: Eng – Ind

and Ind – Eng documents

Fee: Rp. 3,000,000,-

Venues: Kampus UI Salemba, Mondays & Thursday (Eng – Ind) / Tuesdays & Fridays (Ind – Eng)

            : Kampus UI Depok, every Saturday

FACILITATORS:

- Prof.Dr.Benny Hoed

- Prof.Dr. Rahayu Hidayat

- Zamira Lubis, M.A

- Haru Deliana Dewi, M.Hum

- Grace Wiradisastra, M.A

- Dr. Susilastuti Sunarya

COURSE MATERIALS:

- Translation theories

- Translation practice of various genres of texts (journalistic, academic, popular, and literature texts)

- Editing of translated materials

- A University of Indonesia certificate will be rewarded to successful participants

- High performers may be offered to take part in LBI UI's translation projects

Registration fee: Rp. 100,000,-
Pre-test: 24 January 2009 (Salemba), 30 January 2009 (Depok)
Classes start: 2 February 2009

Info: www.lbifib.ui.edu

Ph: 021- 3922436/ 31930335/ 7864075/ 7889082

Margaretha Adisoemarta 0811890355

Labels: ,

LEGAL TRANSLATION COURSES @LEMBAGA BAHASA INTERNASIONAL UNIVERSITAS INDONESIA

TRANSLATION COURSES

ENGLISH - INDONESIAN - ENGLISH (40 hours)

LEGAL TRANSLATION COURSE

Fee: rp 4,250,000,-

venue: Kampus UI Salemba , every Saturday

 

LEGAL TRANSLATION COURSE FOR BEGINNERS

Fee: Rp 2,500,000,-

Venue: Kampus UI Salemba, Wednesdays & Fridays

Kampus UI Depok, every Saturdays

 

Registration Rp. 100,000,-

Pre-test: 24 January 2009 (Salemba), 30 January 2009 (Depok)

Classes start: 2 February 2009

 

- A University of Indonesia certificate will be rewarded to successful participants

- High performers may be offered to take part in LBI UI's translation projects

Info: www.lbifib.ui.edu

Ph: 021- 3922436/ 31930335/ 7864075/ 7889082

Margaretha Adisoemarta 0811890355

Labels: ,

Tuesday, January 06, 2009

...Give Peace a Chance...

Lelah mata gw nonton CNN, BBC, dan Aljazeera. Beritanya semua sama meskipun dari sudut pandang yang beda-beda. Dari kotak kaca itu gue lihat anak kecil berdarah-darah, laki-laki berkaki buntung, dan bapak-ibu menciumi anaknya yang (kelihatannya) baru saja meninggal. Gue merasa seperti diteror oleh kenyataan pahit yang lagi melanda dunia ini. Gue jadi ingat dengan tour guide gue waktu gue napak tilas ke Yerusalem. Namanya Isa, orang Palestina beragama Katolik yang bercita-cita menjadi pastor, tinggal di Bethlehem (Yup, walopun majoritas muslim, tapi di Palestina juga ada orang Kristen dan Katolik) Dia pernah bilang sama gue bahwa dia sangat mencintai pekerjaannya dan dia bersedia meng-guide turis-turis dari mana saja tidak peduli apapun ras dan agamanya, bahkan turis Yahudi sekalipun (hanya saja, kata dia, turis-turis Yahudi nggak ada yang berani di-guide sama orang Palestina, hehehe). Setiap gue lihat berita di TV, gue ingat dia. Pengen bilang: Long time no see... How are you now? Where are you? I really hope you're not in gaza at the moment. Is everthing allright there? (Yea I know this is a very stupid question...) Do you have any relatives in Gaza? I really hope everything is okay, and hope all your friends and relatives in Gaza -if there's any- are save and sound. I pray for you guys everyday... (yep, gue ngilangin email dia, jadi gue gak tau gmn cara ngehubungin dia, huhuhuuu... :-p)

Dari kemaren gw selalu menghindari menulis tentang krisis Timur Tengah yang lagi nge-trend ini. Tapi tiba pada saat ini, jam setengah tiga pagi, gue merasa butuh mengeluarkan sesuatu yang ngeganjel dari dalem diri gue.

Awalnya gue udah tidur dari jam 11 malem tadi. Tapi gue tiba-tiba kebangun dari sebuah mimpi aneh...(Cerita soal mimpi nya kapan2 aja ya...) Gue ke kamar nyokap gue dengan maksud mencuri susu di kulkasnya. Ternyata nyokap belum tidur. Dia lagi nonton TV. Dia cuma bilang "Jangan nonton, De'... Serem..." Gue udah tau dengan pasti berita di TV itu tentang apa.

Seperti yang gue bilang tadi. Gue seperti di-terror sama berita. Karena tetep penasaran, gue nonton TV. Setelah gue merasa cukup melihat berita (Yang sebenernya intinya itu itu aja) gue masuk kamar dan nangis. Sedih. Bingung. Pengen melakukan sesuatu tapi nggak tau mau ngapain. Empati berlebihan itu baik sekaligus berbahaya...

Nyokap gue cuma bilang, permasalahannya terlalu kompleks... tergantung kita mau lihat dari sudut pandang apa. Itulah perang. Dia menganalogikan perang di jalur Gaza seperti perang antara gajah dan semut. Ada seekor gajah besar yang sedih karena nggak punya rumah. Atas bantuan beberapa teman-temannya, akhirnya gajah itu dapet rumah di bawah pohon kelapa. Sebenernya, pohon kelapa itu rumah sebuah koloni semut. Semut-semut tersebut merasa terganggu sejak keberadaan sang Gajah, mungkin karena tahi gajah yang bau tengik dan mengundang lalat serta ruang gerak mereka yang menjadi semakin sempit. Sang gajah menjadi duri dalam daging mereka. Gajah pun nggak terlalu peduli dengan keadaan para semut. "Ah, cuma semut... apalah arti nyawa mereka," pikir sang gajah. Maka, koloni semut ini pun melakukan segala cara untuk mengusir sang gajah. Mereka menggerogoti kaki gajah. Awalnya gajah tidak merasa terganggu, tapi lama-lama panas dari semut api membakar daging di balik kulit gajah yang tebal. Gajah tahu benar, semut tidak suka dengan keberadaan sang gajah di sekitar sana, tapi gajah tidak punya tempat tinggal lain dan sudah lelah mengembara, dan dia hanya ingin memiliki sebuah rumah. Dirinya memang tak lagi diterima di penjuru tanah mana pun karena tahinya yang besar-besar dan bau tengik. Gajah berpikir, sudah saatnya dia bertindak karena tidak ingin tubuhnya habis dimakan semut hidup-hidup. Satu-satunya hal yang gajah tahu perihal cara mengusir semut adalah dengan menginjaknya. Maka gajah pun berdansa sampai bumi bergoyang dan mampuslah semut-semut itu, termasuk semut-semut tak berdosa yang (mungkin) tidak terlalu terganggu atau tidak pernah merasa peduli dengan keberadaan si gajah, semut-semut yang hanya punya satu pikiran: mencari makanan untuk anak-anaknya. Si gajah tidak merasa bersalah karena merasa punya alasan yang cukup kuat untuk membinasakan semut; begitupun sebaliknya, semut merasa mengusir gajah merupakan sebuah tugas mulia demi mempertahankan koloni.

Terdengar sangat naif kan? Itu karena pada saat ini gue lebih memilih untuk menjadi naif dari pada sok tahu dan berkoar-koar tentang siapa yang salah dan siapa yang benar. Lagi pula, dimanakah kapasitas gue untuk menghakimi siapa yang bersalah? Gue hanya manusia. Dan dengan keterbatasan gue sebagai seorang manusia ini, gue sangat potensial untuk melakukan hal-hal yang salah, termasuk berkata-kata salah, dan berpikir salah. Sebenarnya bisa aja gue merasa yakin benar dan menunjuk Israel sebagai pihak yang biadab (Seperti yang gue lakukan beberapa hari lalu) dan membanjirinya dengan kutukan-kutukan, menginjak-injak bendera berbintang david, melempar sepatu ke langit lepas. Guess what... gue memilih untuk tidak melakukan hal-hal itu. Tapi apakah dengan tidak melakukan hal tersebut berarti gue tidak empati dengan apa yang dialami ratusan korban tak berdosa di Palestina? Apakah dengan tidak melakukan hal itu berarti gue membenarkan (maupun menyalahkan) perbuatan salah satu pihak? Apakah gue apatis? Nggak seperti itu juga...

Entah kenapa gue tiba pada pemikiran bahwa cara untuk menunjukkan empati kita pada korban perang di Timur Tengah dan dunia (Bukan hanya Palestina) tidak selalu dengan mengutuk atau membenci pihak yang kita anggap biang kerok. Entah kenapa pada saat ini gue merasa tidak memihak pada Palestina tapi juga tidak memihak pada Israel. Ketika elo berempati pada korban-korban perang yang tidak berdosa, tentu elo ingin perang tersebut segera berakhir agar tidak ada lagi korban. Sedangkan dendam, benci, dengki, dan kutukan -dalam pemikiran gue yang super naif ini- hanya akan menjadi suntikan bensin bagi kompor peperangan di mana pun dan tidak akan mengentikan apa-apa. Itulah kenapa di dunia ini konflik dan perang nggak akan pernah ada abisnya... karena kecenderungan manusia adalah bersekongkol, menghakimi, memihak, mendendam dan mendengki. Memihak dan mengumpulkan kebencian akan melahirkan peeprangan yang baru, sementara (lagi-lagi atas dasar pemikiran gue yang naif ini) yang sebenarnya harus diperangi adalah rasa dengki dan benci yang ada dikepala kita, manusia.

Gue pikir, gue nggak punya kapasitas apapun untuk memihak. Mata gue bukan mata Tuhan yang bisa melihat segalanya dan menghakimi dengan adil. Mata gue hanya mata manusia yang terbatas. Tapi, mata gue tetep bisa meneteskan air mata dan menangis, karena gue manusia, dan manusia berempati. Gue nggak berpihak pada kubu manapun, gue hanya akan memihak pada John Lennon untuk saat ini... :-D
Hehehe... I personally believes that it's time to bring back the flower power from the 60s, People...
Just give peace a chance, because eye for an eye just makes the world goes blind. That is my stand for now.


Ev'rybody's talking about
Bagism, Madism, Dragism, Shagism, Ragism, Tagism
This-ism, that-ism
ism ism ism
All we are saying is give peace a chance
All we are saying is give peace a chance

its goin' great

Everybody's talkin' bout'ministers,
sinisters, banisters and canisters,
bishops and fishops and rabbis and pop eyes,
and byebye, byebyes

all we are saying is give peace a chance,
all we are saying is give peace a chance,

let me tell you now
Ev'rybody's talking about
Revolution, evolution, masturbation,
flagellation, regulation, integrations,
meditations, United Nations,
Congratulations.
All we are saying [keep talking] is give peace a chance
All we are saying is give peace a chance

Oh Let’s stick to it
Ev'rybody's talking about
John and Yoko, Timmy Leary, Rosemary, Tommy smothers, Bobby Dylan,
Tommy Cooper, Derek Tayor, Norman Mailer, Allen Ginsberg, Hare Krishna,
Hare Hare Krishna
All we are saying is give peace a chance
All we are saying is give peace a chance

(Give Peace a Chance - John Lennon)




(Left to Right: Me, my mom, Isa the tour guide, and other members of the tour. Mudah-mudahan gue bisa tidur nyenyak sekarang... sambil memimpikan bermain jungkat jungkit dengan "Isa the Palestinian tour guide" di taman penuh bunga)

...May peace be in Middle East...

Labels:

Saturday, January 03, 2009

Mereka Tidak Pernah Bilang

Dulu, ketika aku masih kanak-kanak
Tidak ada satu orang pun bilang padaku
Setelah Upik Abu menikah dengan Sang Pangeran rupawan
Dia tak lebih dari sekedar pembantu di istana
Yang harus melahirkan anak laki-laki tiap tahunnya

Tidak ada yang bilang juga
Kalau Snow White sebenarnya punya tato naga di pantatnya
Dan di malam bulan pernama dia menjilati penis-penis kecil para kurcaci
Satu per satu... sampai mereka mimpi basah bau bacin

Masih ada banyak rahasia
Salah satunya adalah mimpi Putri Salju
Yang selama tidurnya meracau mantra-mantra pemecah dunia
Efek samping dari sihir ibu tiri yang iri hati
Yang kini membuka kotak pandora bagi Israel dan Palestina

Yang mereka tidak pernah bilang; justru...
Calon Arang dan Medusa adalah ratu-ratu yang sebenarnya
Dengan perih dan sedih mereka teraniaya
Dengan mata dan kata mereka mencintai dunia

Labels: , ,

Thursday, January 01, 2009

Guci Dari Ibu

Meniti aku pada guci itu. Guci yang pernah diberikan ibu. Bentuknya bulat dan kecil. Warna dan rasanya bisa berubah-ubah. Kadang dingin dan biru, kadang panas dan merah. Bahkan, sering dia putih dan membeku. Sayang dia hanya punya satu bau. Bau lendir vagina dari dalam rongganya. Ini nak, harap kau terima, katanya waktu itu. Hitunglah jumlah goresan dan retakan, dan jaga agar ia tidak pernah pecah.

Maka kujaga guci itu dengan baik. Kuhitung setiap gores yang selalu bertambah. Satu demi satu. Entah itu karena kukuku yang terlalu runcing atau memang lapisan cat yang kian melapuk.

Namun goresan dan retakkan itu terus bertambah. Bertambah dan bertambah hingga aku lupa berapa jumlahnya. Kalau ibu tahu, dia masti marah. Siapa yang sangka, ternyata aku cinta guratan-guratan pada guci ku. Retak dan gores tidak menoda atau merusak. Retak dan gores membuatnya tampak seperti lukisan. Aku bisa menebak-nebak bentuk yang dibuatnya seperti aku menebak-nebak pada kumulus yang mendayung di langit. Apakah itu kelinci atau kuda nil atau Jack O' Lantern yang sedang bercakap-cakap dengan Mr.Death. 
Terkadang, melalui retakan dan goresan itu, aku lihat wajah orang-orang yang namanya aku sudah lupa.

Aku bisa membayangkan, pada suatu hari ibu akan menjerit nyaring dengan suaranya yang melengking, Nak, kau apakan guci itu!? Kenapa tampak menjijikan seperti itu!? Dan aku berencana untuk menjawab, Ibu, lihat dengan baik. Cantik sekali bukan? Ada ratusan, bahkan ribuan gambar dan lukisan yang terbentuk di situ! Gunakan imajinasimu, dan kau bisa melihat apa saja!

Aku biarkan guci itu terus meretak dan menggores dengan sendirinya. Mungkin memang itu yang diinginkan si guci. Si guci ingin tubuhnya dipenuhi lukisan dan guratan, agar tampak dia seperti sesuatu yang hidup dalan tangis dan tawa.

Entah apa reaksi ibu nanti. Biar saja. Tokh guci itu tidak sepenuhnya polos dan mengkilap saat diberikan ibu. Dia memang sudah retak dan penuh goresan sejak kali pertama aku melihatnya.

Suatu hari, meniti aku pada guci itu, dan kutemukan sebuah retakan yang tampak begitu dalam. Membentuk jurang kecil pada sebuah sudut di muara lubang. Kusentuh, ingin kuobati. Siapa tahu aku bisa menutup jurang itu.

Tapi sang guci membelah diri. Menjatuhkan sekeping beling dari tubuhnya. Kini dia tidak hanya retak dan bergores. Dia juga cacat.

Apa kata ibu nanti?

Biar saja. Tokh kini guci itu menurutku tampak lebih menarik. Bentuknya yang asimetris membuatnya tampak unik.
Bau nya pun berubah.
Tak lagi bau vagina, sekarang dia harum vagina.

Bekasi, Tahun Baru 2009
(*Mungkin tahun ini gue harus lebih banyak nulis...)

Labels: , ,

2009

Kalau ku kecup bulan dan bintang milikmu
Sudikah engkau memberikan aku langit?
Lalu akan aku buat waktu berhenti berdetik
Selamanya terjaga
Dan kita tidak akan pernah tua

Labels: ,