Friday, February 29, 2008

Vacancies @ KABARmedia

become part of the KABAR team

Are you enthusiastic about joining a growing publication, learning new skills and helping to share stories about Indonesia? KABAR is always looking for motivated, dynamic people to join our team as:

1. Editorial Staff
2. Administration
3. Finance
4. Marketing Manager
5. Distribution Manager
6. Graphic Designer

Requirements:
Good English (Especially for those applying as Editorial Staff)

E-mail your CV along with a persuasive cover letter, to thera@kabarmag.com

KABAR Media
Kemang Selatan VIII N. 67K
Jakarta 12730
INDONESIA
Ph/fax: +62-(0)21-7180616
email: info@kabarmag.com

www.kabarmagazine.com

Thursday, February 28, 2008

My Schedule on March 3rd, 2008

7.30 - 10.00 Teach @ FIB UI Depok
10.00 - 12.00 Press confrence @ Aryaduta Hotel
2.00 - 3.30 Meeting w/ Equinox Publishing @ Rasuna
4.00 - God knows when. Back to the office @ Kemang

(Hey Boss, I need a personal driver!)

Labels:

Monday, February 25, 2008

Ada apa dengan wonderbra...?

Hola!
Setelah lama menghilang dari peredaran sampe banyak yg nyangka udah bubar... kami kebali lagi dengan materi2 baru yang siap direkam untuk album kedua, alritey!!!
Untuk mencari dana kami akan menerbitkan sebuah CD berisi lagu2 yg tidak masuk album pertama dan bonus lagu2 lama yang direkam secara akustik. Hanya akan diproduksi dengan sangaaaat terbatasssss (karena modal terbatas juga), distribusi yang suuupeeeeerrr meeeepeeeeeetttt, dan harga yang juga murah meriah muntah...

nantikan nantikan...

-wonderbratheband-

Labels:

Tuesday, February 19, 2008

ADIDAS Batik Indonesia Series (malingsia... look at this! haha...)

gue gak pernah pengen jadi org yg rasis, but they're all started it. and when I saw this on the internet, the first thing in my mind is... "eat this, stealer!"

selain jaket ada sepatu dan topi juga. menurut sumber yg sangat terpercaya, hanya diproduksi 1000 biji. kebayang kan mahalnya ntar...

silahkan lihat http://www.hypebeast.com/2006/10/adidas-materials-of-the-world-indonesia-series
ada temen gue yang bilang kalau semua ini hanya permainan branding para kapitalis. but wtf, yg penting perusahaan internasional spt ADIDAS pun mengakui kalau BATIK ITU PUNYA INDONESIA.... dan dibilangnya jelas2 dari pulau JAWA. yeah!

patenin sih patenin, ambil tuh duit hasil paten, tapi pengakuan keindahaan dan identitas itu tetep punya kita. bweeee....

Labels:

Betapa indahnya masa kuliah...

Sebuah reply di blognya FIFA, temen SMA gue yang kuliah di FSRD ITB (klik namanya untuk link)


Betapa indahnya masa kuliah...
Dapet uang jajan dari org tua (belom lagi ditambah nyatutnya)
Dapet pencerahan dari kuliah2 keren (kuliah umum gak termasuk)
Belajar mandiri indekos (dan bebas nginep d mana aja, hiihihii)
Jeans robek kaos barong
Selinting daun surga di tepi danau UI sambil membaca novel "On the Road" karya Jack Kerouac
Atau mendengarkan MP3 dimana paman Jim menyanyikan lagu "Alabama Song"
Weekend tiba, saatnya manggung bersama band tercinta
Atau sekedar kongkow di sudut favorit cafe bawah tanah itu
Bir dan liquor gratisan pun tak jarang berdatangan (karena uda kenal waitress dan bartendernya)

Lalu gue lulus (bangsat..)
Bonyok gak mao kasih duit lagi (damn!!!)
Mendadak dilarang ngekost karena bonyok takut anaknya makin edan (kembali jadi benalu di rumah mama)
Bye bye jeans sobek, welcome rok bego
Bye bye kaos bali barong bolong2, welcome kemeja
Bye bye sendal jepit, welcome high heels
Bye bye bohemian lifestyle, welcome constructed life

Pada akhirnya kita selalu terpaksa menjadi baut kecil di sebuah clockwork raksasa, we're all Clockwork Orange at the end... hiks...

(Sastra UI dan FSRD ITB ternyata gak jauh beda yah, Fif...)

Labels: , , , , ,

Monday, February 18, 2008

Statistik Sex Ratio dan Poligami

Dapet dr milisnya YJP nih. Siapa tau ada yang butuh data ini untuk menguatkan argumen dan penelitian. Hehe...


Re: Fwd:  Statistik sex ratio dan poligami

Posted by: "Aquino Hayunta" aquino@indosat.net.id   wreddya

Sat Feb 16, 2008 6:19 am (PST)

Terima kasih untuk postingnya pe. Sayang belum ada publikasi luas data
statistik ini ya. Namun gw yakin "wahyu" lebih kuat dari data, alias nggak
ngaruh kalau dibaca oleh orang yang memang ingin nikah lagi.

> -----Original Message-----
> From: jurnalperempuan@ yahoogroups. com
> [mailto:jurnalperempuan@ yahoogroups. com] On Behalf Of ari a. perdana
> Sent: Saturday, February 16, 2008 6:08 PM
> To: jurnalperempuan@ yahoogroups. com
> Subject: [Jurnal Perempuan] Fwd: Statistik sex ratio dan poligami
>
> Aquino,
> ini emailku ke milis JIL dulu tentang poligami dan rasio kelamin. ini
> dikirim waktu ribut2 Aa Gym ketahuan poligami. Saya beberapa kali
> mengutip statistik sederhana ini. Ternyata, banyak yang tidak paham
> bahwa di Indonesia dan di negara berkembang jumlah laki2 lebih banyak.
> Selalu pemikirannya adalah jumlah perempuan jauh (JAUH!) lebih banyak.
> Bahkan di Aceh yang kita pikir banyakan perempuan karena DOM, jumlah
> laki2 masih lebih banyak. Di sebuah forum yang isinya aktifis LSM
> daerah, malah ada yang bertanya "apa datanya bisa dipercaya? menurut
> pengamatan saya perempuan lebih banyak..." (catatan: ini data BPS,
> meski tidak sempurna, tapi tentu data hasil sensus lebih baik dari
> data berdasarkan penglihatan) . Memang ada variasi. Di Jawa umumnya
> lebih banyak perempuan. Sementara di Indonesia Timur rasio kelamin
> jauh lebih condong ke laki-laki.
>
> ap
>
> --- In islamliberal@ yahoogroups. com, "ari a. perdana"
> <Ari.Perdana@ ...> wrote:
>
> Lupakan sementara soal halal-haram atau legal-tidaknya poligami. Mari
> kita lihat apakah 'maksud baik' dari poligami punya dasar atau
> relevansi. Tujuan sosial dari poligami (sering dilontarkan) adalah
> 'menolong' perempuan.
>
> Asumsi dasar:
> ------------ ---------
> 1. Cara yang paling efektif untuk 'menolong' kaum perempuan adalah
> dengan 'menyediakan' suami sebagai pelindung dan pencari nafkah.
>
> 2. Secara implisit diasumsikan bahwa jumlah perempuan lebih banyak
> dari laki-laki sehingga terjadi 'kelebihan penawaran' dari perempuan
> (dan sebaliknya, 'kelebihan permintaan' atas laki-laki).
>
> Fakta:
> ---------
> 1. Sex ratio (laki2/perempuan) di Indonesia, berdasarkan Sensus
> Penduduk 1980 = 101. Untuk setiap 100 perempuan ada 100 laki2. Dalam
> angka absolut, ini sama dengan 'surplus' laki-laki lebih dari 630 ribu
> (tahun 2000).
>
> 2. Sex ratio untuk Muslim saja juga sama dengan nasional = 101 (jika
> umat Islam dari seluruh usia dipasangkan, masih ada sekitar 460 ribu
> laki-laki Muslim yang tidak mendapat pasangan di tahun 2000).
>
> 3. Rasio gender menjadi terbalik (populasi perempuan lebih banyak dari
> laki-laki) di usia 60 tahun ke atas. Untuk populasi Muslim di atas 60
> tahun, rasionya adalah 90 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.
> Semakin tua kelompok usia, semakin banyak populasi perempuan. Ini
> adalah kecenderungan yang berlaku di seluruh dunia, karena memang
> tingkat harapan hidup perempuan lebih tinggi.
>
> 4. jumlah perempuan juga lebih banyak di antara mereka yang
> berpendidikan rendah (lulusan SD atau di bawahnya), khususnya yang ada
> di pedesaan. Tanpa memandang agama, rasio gender bagi mereka yang
> paling untung hanya lulus SD adalah 88 di perkotaan dan 94 di
> pedesaan.
>
> 5. Lebih banyaknya populasi laki-laki dibanding perempuan bukan hanya
> terjadi di Indonesia. Ini adalah kecenderungan umum di negara-negara
> berkembang. Bahkan, negara-negara Muslim justru punya rasio gender
> yang sangat tinggi. Rasio gender Di Saudi Arabia, Oman, Bahrain dan
> Uni Emirat Arab lebih dari 120. Bahkan di Kuwait dan Qatar, rasionya
> lebih dari 150, tertinggi di seluruh dunia. Di dua negara yang dalam
> banyak literatur menjadi rujukan masyarakat paling bias gender, China
> dan India, rasio gendernya hanya 105, masih lebih rendah dibandingkan
> negara-negara itu.
>
> Implikasi:
> ------------ --
> 1. Tidak betul bahwa perempuan lebih banyak dari laki-laki.
>
> 2. Fakta statistik ini cukup untuk menggugurkan asumsi yang mendasari
> argumen 'motif sosial' poligami.
>
> 3. Jadi, kalaupun poligami itu hendak dicari justifikasinya secara
> ekonomi, maka harusnya para pria yang ingin berpoligami memperistri
> janda miskin berusia 60 tahun ke atas dan setinggi-tingginya hanya
> lulusan SD. Barulah poligami memiliki relevansi ekonomi sebagai cara
> untuk menolong perempuan lepas dari kemiskinan. Bukan gadis atau janda
> muda (apalagi yang lulusan PTN dengan IPK 3,6 yang secara statistik
> tidak mungkin termasuk warga miskin).
>
> 4. Meskipun demikian, apakah poligami adalah cara paling efektif?
> Kenapa tidak mekanisme subsidi, zakat atau transfer langsung?
>
> 5. Kalau argumennya adalah mereka tetap butuh suami sebagai kepala
> keluarga, kenapa tidak membantunya dengan mencarikan janda-janda
> miskin suami yang belum beristri dan kemudian menjadikannya keluarga
> angkat untuk dinafkahi?
>
> Kesimpulan:
> ------------ ------
> 1. Argumen 'motif sosial' poligami tidak punya justifikasi empris.
> Setidaknya relevansinya di era sekarang tidak ada.
>
> 2. Mungkin (mungkin!) poligami halal. Tapi at best, secara sosial ia
> adalah tindakan sia-sia. Kalau untuk hal2 lain Islam mengatakan bahwa
> yang sia-sia bisa menjadi haram, sama halnya dengan poligami toh?
>
> 2. Yang masih tersisa adalah argumen 'motif syahwat.' Bukan motif
> sosial.
>
> Catatan kaki:
> ------------ -------
> 1. Data yang digunakan adalah data SP 2000. Kita bisa beranggapan
> rasio gender tidak akan banyak berubah dalam 6 tahun. Tapi kalaupun
> berubah, trend justru menunjukkan bahwa makin lama jumlah laki2 makin
> banyak, dan sex ratio makin condong ke laki2 ('surplus' laki2 makin
> besar dari tahun ke tahun).
>
> 2. Di tahun 70-80an memang jumlah penduduk perempuan lebih banyak.
> Tapi paling rendah, rasionya hanya sekitar 97 perempuan per 100
> laki-laki. Secara statistik ini tidak cukup untuk mendukung hipotesus
> 'surplus perempuan.'
>
> --- End forwarded message ---

Labels: ,

Thursday, February 14, 2008

Bjork, I Love You!!!!

Sampai sekarang pun nyanyian-nyanyian maut itu masih ada di kepala...
Tenis Indoor menjadi dimensi ajaib tanpa penanda waktu
Hanya ada suara-suara yang mengikat pikiran-pikiran sesaat
Puisi-puisi ditembangkan dengan rajutan nada-nada
Minor dan mayor dan dentuman dan tempo yang menghipnotis setiap detik malam
Ramuan-ramuan para wonderbrass (hey, namanya seperti nama band gw hehe)
Cahaya-cahaya hijau, lampu-lampu biru, dan tembakan salju penipu
Seandanya saja ada asap-asap suci di paru-paru dan otakku
Lengkaplah sudah ritual suci persembahan untuk si ajaib
Dan ketika dia muncul dengan balutan pink bersama dahi bermahkota senada
Aku sedikit ragu apakah dia manusia
Mungkin setengah dewi, atau malaikat, atau alien dari galaksi tetangga
Dan setelah semuanya selesai berakhirlah pula mimpi indah
Kembali pada kenyataan dengan kaki pegal dan suara serak
Damn... I wanna be there forever...

Labels: , , , ,

Monday, February 11, 2008

KRONOLOGIS TRAGEDI KONSER BESIDE DI AACC BANDUNG (dari Eben BK)

resiko memiliki dua pekerjaan tetap dan satu pekerjaan senang-senang

Sebagai seorang perempuan labil yang merasa memiliki banyak energi, kesempatan apapun sabet aja... Bukan untuk uang sih tp lebih untuk pengalaman belajar (dan uang juga, hehehe)
Akhirnya, badan rontok... otak rontok... waktu rontok...
Rasanya dalam seminggu ada 7 hari tuh masih kurang.
Idealnya mungkin seminggu 10 hari. 6 hari kerja, 4 hari weekend, ehhehe

Tapi kenyataannya sekarang, semuanya serba menyusahkan...
Tapi si bodoh yang suka asal ngambil keputusan demi menaikan nama diri sendiri tanpa pikir panjang ini masih berusaha bertahan. Bertahan menghadapi mahasiswa gadungan yang makin hari makin kurangajar dan deadline dan deskjob yang tidak manusiawi....

Lalu pekerjaan senang2 datang... yang tiba2 memberi pe-er 'ngulik' lagu2 susah (panitia bodooooh, udah gak sanggup bayar banyak maunya pulaaa....)

Oh, toloooonggg....
Satu-satunya hiburan sesaat:
GAJIAAANNN!!!!

Labels: , , ,