Monday, November 30, 2009

traveling is freedom...

Travelling is freedom. Maybe I'll just travel my whole life. Fuck career, getting married, getting famous, and getting rich. I might die happier.

The 90s
When? Can't remember
Where to? Perth, OZ and Singapore, Bali, Pangandaran, P. Ratu, Bengkulu, Anyer. P. Seribu, jogja, etc.
Activities? Can't really remember the detail. I was only a kid traveling with family. 

2002 - read Supernova: Akar. Fell in love with Bodhi.

2004
When? August - September
Where to? Western Europe
Activities? got mad in Italy - got lost in translation in Amsterdam - got lost in action (also) in Amsterdam - got lost on Metro in Paris - got sexually harassed by an ugly fat Frenchman photographer (also) in Paris - got a picture of a handsome turkish kebab chef kissing my cheeks in Berlin... I was only 19, and I blushed like a steamed prawn.

2005 - read "On the Road" - fell in love with Keruack.

2007
PART I
When? August
Where to? Singapore
Activities? The Cure live concert - front row, baby! btw, remember to choose ur travelmate carefully.

PART II
When? September. 
Where to? Middle East: Egypt - Israel - Jordan
Activities? valuable mother-daughter pilgrimage tour. Fell in love with Mt. Sinai. Will definitely climb the magical mountain again.

2008 - work like a dog. no travel.

2009
PART I
When? March.
Where to? Belitung Island
Activities? Solo extended business trip - fell in love with Tanjung Kelayang. Been promoting the cottage to friends and families.

PART II
When? October.
Where to? Jogja.
Activities? honeymoon ahaha... having fun. bought a painting. jogja carnival. got scammed. lost my favorite jacket. travel by motorbike to parangritis & prambanan.

PART III
When? November.
Where to? Cimaja, Pelabuhan Ratu - on a backpack and a shoestring.
Activities? Laid back long weekend. eat pizza. swim. eat snacks. get around by motorbike. eat ikan bakar. drink beer. eat. another beer. eat. gained weight (a lot!)

2010 PLANS!!!
January 14 - 24: VIETNAM overland backpacking duo trip (with one travelmate only). Got the ticket - booked the room.
July: Manado or Medan or Makassar. Haven't decided yet.
August 10-15: PHUKET with family. Got two free tickets from AirAsia!! Yay!!
October: Hopefully... LEIDEN, Netherland *Amin! amin! ma-in!!!*

2011 PLANS!!!!
EUROPE by EURORAIL PASS (I'll be 25, and that's the age limit to get cheap ticket) 
and GREAT WALL OF CHINA!!!

Labels:

Wednesday, November 25, 2009

2009 hampir berakhir...

Sebentar lagi Desember... 2009 hampir berakhir, dan gue punya banyak hutang sama diri sendiri. Beberapa target dan cita-cita tercapai, tapi banyak yang masih tertunda.

Hari minggu kemaren gue nonton pertunjukkan Macbeth oleh Teater Sastra di GBB, TIM. Satu hal yang paling berkesad dai pementasan drama Shakespeare itu adalah... buku programnya. Ya, buku program (dan adegan perang dengan permainan slow-motion siluet, dan Malcom yang gak sengaja meludah di panggung, dan tim musik yang di-arrange  Asep Wonderbra, dan penyihir Hecate yang diperankan Herlin Putri yang bikin gue gak bisa tidur semaleman, dan kostumnya Lady Macbeth, dan ini, dan itu...)

Ada apa dengan buku program? Gue paling seneng ngebaca buku program pementasan teater. Di buku program itu gue bisa melihat satu per satu wajah para pemain dengan karakter mereka masing-masing, tanpa kostum dan make up. Tapi yang paling pertama gue baca adalah kesan dan pesan para pemain, hehehe... It's just so much fun to read.

Pesan dan kesan yang paling berkesan buat gue datang dari Mas Yudhi (back then when I was still a uni student, we called him 'The Stallion'), dosen drama dan pakar Shakespeare nya Indonesia yang memerankan dan menerjemahkan Macbeth. Di buku program itu, Mas Yudhi menulis "do what you do with love, or don't do it at all".

Rasanya buku program itu melayang sendiri dari tangan gue dan menampar pipi gue dengan penuh sayang. Do what you do with love, or don't do it at all. Sialaannn....

Tahun 2008 gue berhenti kerja dari kantor majalah yang sistemnya aneh banget. Gaji sih lumayan buat ukuran editor, tapi stress nya tingkat tinggi bukan main... bukan hanya karena workload yang gak jelas, tapi juga karena sistem yang super ngaco. Saat gue berhenti kerja, gue berjanji pada diri gue sendiri bahwa gue akan melanjutkan kuliah dan menjadi lebih baik dalam pekerjaan gue yang satunya lagi: mengajar.

Tapi ternyata, akhir tahun 2008 gue ditawari posisi asisten marketing dan gue terima karena gue penasaran (dan butuh uang). Jadilah di awal tahun 2009 gue bekerja di bidang yang sama sekali bukan bidang gue selama hampir setahun -- sampai saat ini... setelah bekerja selama hampir setahun: it is now official to say that I hate my job. Eh, wait.. wait.. didn't I also hate my previous job? Oh well... the only job I love is teaching. Selain pada pekerjaan gue sebagai pengajar, gue gak pernah bertahan di satu kerjaan selama lebih dari 1 tahun. 1 tahun adalah limit gue, dan itulah saatnya gue kabur dari kerjaan yang gue benci.

Satu berkah yang muncul di tahun 2009 ini adalah: gue udah jadi pengajar tetap, jadi gue gak perlu lagi cari kerjaan lain. Tahun depan gue bisa hidup hanya dengan mengajar tanpa takut jatuh miskin di saat liburan semester tiba.

But well, it is official to say that I can't keep my 2008 promise.
Since 2009 is almost over, maybe it is time to plan my next promise of 2009. 
To do what you do with love, or don't do it at all.

Labels:

Sunday, November 22, 2009

just realized that i have three wedding invitations on 6th december at 11.00-13.00. a childhood bestie, a highscool classmate, and a college buddy. now i'm thinking on how to be at three different places at the same time. jeez... another three friends going down. please remind me again why do people get married??

Thursday, November 19, 2009

gigit bibir kenceng-kenceng tandanya apa?

Wednesday, November 18, 2009

Rock n ' roll pura-pura

--------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------


Kamu hanya berpura-pura
Tercekat dalam pusaran yang sudah menua
Berputar dalam tornado rasa
Menghajar dengan kata-kata luar biasa

Kamu hanya berpura-pura
Menggali liang kubur dan menyiapkan peti
Menarik sekuat tenaga leher yang tercekik tali
Berdiri di ujung niagara tempatmu menjatuhkan diri

Kamu hanya berpura-pura
Menenggak wishky dan vodka
Menusuk jarum dan menghirup ganja
Bersama lelaki berkutang senja

Kamu hanya berpura-pura
Menjadi batu
dan berguling-guling
melindas si malang Sisipus

Depok. Kantor ini sudah basi, aku terlalu lama di sini. 18 Nov 09

Labels: , ,

Tuesday, November 10, 2009

Laba-Laba

Dan aku pun meniti rintik dan pelik (dia berbahaya)
Mereka menguntit di balik tirai rindu (dia berbahaya)
Satu demi satu belati menebasnya (wajahmu berserakan di sana)
Satu demi satu menari berpuisi (ku tak berbicara)

Selesai sudah tak ada lagi cara berkuasa
Tak guna mencari genggam kabut berudara

Laba-laba saling beruntai
Mati setelah berbangkai
Tak kubiarkan kau menjeratku
Dengan jaring yang kau rangkai

Labels: , , , , , ,

Monday, November 09, 2009

kenapa mencet jerawat itu rasanya enak?

Gue punya kebiasaan buruk mencet-mencet jerawat, komedo, atau apapun yang bentuknya imut-imut dan lucu bertengger di muka gue. Kadang gue nggak peduli sesakit apa rasanya, yang penting isinya keluar. Biasanya nyesel muncul belakangan karena di muka gue ada item-item bekas luka jerawat. Kemudian gue merasa jelek dan berjanji untuk tidak mencet jerawat dengan membabi buta lagi (kadang jerawatnya uda keluar masih juga gue otak-atik...) Tapi gue selalu gagal memenuhi janji itu. Karena setiap gue lihat jerawat, hal pertama yang gue lakukan adalah penceeetttt!!!!

Paling enak adalah mencet jerawat orang laen. Tentunya karena gue nggak perlu merasakan rasa sakit, dan nggak perlu menyesali bekas luka yang nangkring di muka selama berminggu-minggu. Biasanya yang paling sering jadi korban gue adalah cowo-cowo yang pernah jadi pacar gue. Kenapa? Karena walopun mereka protes - gue tetep melakukannya tanpa rasa belas kasihan. Kadang-kadang di depan umum (tangan bisa bergerak otomatis di luar kesadaran gue saat melihat jerawat cantik)

Baru-baru ini, gue kaget kalau ternyata si pacar (yang masih tergolong... *ehm* baru) juga melakukan hal yang sama ke muka gue. Don't move! There's a pimple. I'll fix it (kenapa terdengar lebih merdu dari pada "sini jerawat lo gue pencet" yah?) Dan, -awwww-, ternyata jerawat dipencetin orang lain itu sakit. Lebih enak mencet sendiri. Akhirnya kita berdua membuat 'pact' disertai kelingking melingkar satu sama lain seperti anak kecil baikan: kami berjanji tidak akan saling memenceti jerawat satu sama lain. Ini adalah sebuah komitmen yang sangat serius buat gue.

Beberapa hari berlalu dan gue belom lupa sama 'pact' yang kita buat. 
Pada suatu kencan romantis di sebuah taman, saat gue sedang terkagum-kagum dengan mata biru sang pacar karena gue bisa ngaca dan melihat diri gue sendiri di matanya (dalem bentuk super kecil dan terdistorsi seperti di film animasi), tiba-tiba perhatian gue teralihkan oleh sesuatu yang jauh lebih seksi dari mata biru seorang bule kampung. 
Dia ganteng dan imut-imut sekali. Warnanya merah seperti mobil BMW oldschool gue yang udah di jual 5 tahun lalu. Si ganteng itu seolah-olah berbicara: "mari sini... sini... sini... sini sayang... pegang-pegang dooong"
Dan gue pun terhipnotis oleh si imut ganteng yang bertengger di sana, mengibas-ngibaskan pesonanya. Gue mendekat-mendekat dan mendekat.
Gue gak sadar apa yang gue lakukan beberapa detik berikutnya. Yang bikin gue sadar adalah saat pacar yang malang menjerit kesakitan.

OUCH!! hey! we've made a pact about this!!

Tanpa bermaksud melakukan 'internal racism' (merendahkan ras sendiri karena nganggep ras laen lebih keren), ternyata jerawat itu tampak lebih seksi di kulit orang bule. 

Lebih merah. Lebih menggairahkan...

Labels:

Monday, November 02, 2009

rahasia

tumpukkan gambar-gambar
yang bergerak cepat
ke atas dan ke bawah
satu di antara
sekian macam rupa
aku mengorek rahasia

ciuman itu pekat dan lumat
seperti buram yang tertangkap
waktu terperangkap
tanpa ada aku di dalam sangkarnya

saat itu, di dalam lukisan
kaki terperangkap, sayap mengepak
tidak satupun rasa
kecuali mendamba
melumat bibirnya