Friday, August 29, 2008

Benda Unik!

http://www.bendaunik.multiply.com
akhirnya gue beralih profesi jadi pedagang :-D
Silahkan dilihat-lihat... ada telepon berbentuk hamburger...

Wednesday, August 27, 2008

Berapa kelas? ratusan...

It's my 2nd-year teaching.
This semester, I was given the opportunity to handle 11 classes...
Yes, it's 11. One and one makes eleven...
Who said that being a teacher won't pay those bills?
It actually depends on how good you are... Nyihihihiii....

Oh, I love my job! I'll do this forever! :-D

Labels:

Tuesday, August 26, 2008

Berasa Drakula deh...

Di mulut gue ada rasa-rasa darah... Ini darah gue sendiri...

Inget kan dari dulu gue sering mengeluh tentang gigi bungsu kanan bawah gue yg tumbuh? Sekarang si bungsu tengil itu udah bukan bagian dari diri gue lagi. drg Ronnie M dari RS Hermina Bekasi dengan sukses mencabutnya!

Sebelomnya gue foto ronsen panoramic dulu untuk mengetahui posisi gigi. Si bungsu tengil kanan bawah sebenernya lumayan lurus numbuhnya.... tapi yg bikin gue kaget, si bungsu kiri bawah yg malu-malu ternyata tumbuh salah arah! Alias nabrak kakak di sebelahnya (gigi graham yg tumbuh duluan)

Pas gue tunjukkin ke pak dokter, dia bilang bahwa dua-duanya harus dicabut. Kalau yg kiri jelas alasannya kenapa (Sekarang belom sakit, tapi nanti akan sakit sekali...) tapi nggak sekarang. Yang kanan (bungsu tengil ini...) harus dicabut segera karena dia udah bikin gusi gue infeksi (karena kegigit gigi di atasnya)

Akhirnya gue duduk dengan tenang di atas kursi selonjor yg bisa gerak-gerak kaya UFO. Di batang lampu buat nyorot gigi gue, ada boneka beruang kecil seperti punya Mr.Bean digantung manis (Mungkin ini tujuannya juga biar pasien tenang) Pak dokter keliatan berusaha ngebuat gue santai dengan cara bersikap ramah dan ngajak gue ngobrol terus. Dia manggil gue dengan sapaan "Non" yg entah kenapa mengingatkan gue sama nyokapnya temen gue. And guess what, dia bener-bener berhasil bikin gue tenang.


Gue pun menganga...
"Ini dokter suktik ya, Non." Kata pak dokter.
"Nggg..." Gue hanya bisa mengerang kecil malu-malu....
"Santai, Non..."
"Ngggg..."
"Kerasa nggak?" (Sampil nusuk-nusuk gusi gue)
"Wasanya ngaya ngezeken..." (Translate: Rasanya kaya keteken) Pada saat ini gue udah mulai ngerasa sebelah kanan pipi, bibir, dan lidah gue mati rasa. Seperti ada bakpao gede yg udah dingin dan keras di pipi gue...
"Tapi gak sakit lagi kan? Oke kita cabut ya..."
Lalu gue ngerasa gigi gue kaya di teken-teken.
Si bu suster megangin rahang gue pake dua tangan biar gue nggak gera-gerak.
Bunyinya sangan disturbing: "Krrkk kkkrrrkkk kkkrrrkkk... pletok"

"Udah, Non! Kumur gih"
Gue masih memberikan muka heran sambil ngeliatin gigi bungsu gue yang bedarah-darah tergeletak begitu aja di meja perlengkapan dokter. Gue jadi inget kasus pembunuhan di Desperate Houswives yg gigi mayatnya dicabutin trus disimpen di kantong. "Ha? Udah? Cepet amat?" kata nyokap gue sambil kaget.

Sumpah... Operasi kecil ini cepet banget. Cuma 5 menit kali gue duduk di kursi pasien. Dan gue bener-bener gak ngerasa apa-apa (Kecuali pas bius nya abis...laen perkara) Saking cepetnya, gue cuma bayar 1000 perak buat parkir. Canggih bgt ni dokter... well recommended! Pastinya gue akan bertemu dia lagi bila saatnya si gigi bungsu kiri yg malu-malu harus dicabut juga...

Sampe sekarang mulut gue masih berasa darah. Ketelen-ketelen dikit dan gue merasa seperti drakula/vampir/ dan saudara-saudaranya... (ada yg mau ciuman sama gue?)

Lalu, si bungsu tengil itu gue bawa pulang sebagai kenang-kenangan. Ternyata dia gendut sekali ya... Kurang lebih sebesar kuku jari manis gue. Ntar fotonya gue posting disini. Gue masih bingung... Mending gue jadiin kalung ato anting nya??? hikikikikiiiikkk.....

Labels:

...

No one listens anymore
Especially when one is crying
The louder you cry
The more they can't hear
But when you try really hard just to see
Everything is visible
So do you

Labels:

Monday, August 25, 2008

Getting Your Own Space Is Never Easy

Getting a room of one's own is worth dying, so inferred Virginia Woolf.

Your own space is your own universe
Your rules apply for your freedom of action, thoughts, living... in your own territory- yours.

But this so-called space/ room/ property/ territory/ shelter/ house/ apartment/ flat/ world/ nation/ freedom... has its price. And yes, it's not cheap.

I want more greens; my neighbors want more parking lot. I gamble all my money on a manipulative capitalist. I have to prepare myself for the worst - losing my money to those sugar-smell- shit-taste liars (Gosh, I just made a new adjective!). These are all the risk I'm taking, just to get a 7x3metre room of my own. 

Despite the fact that there might not be any space available for my little car,
Despite the fact that there might be less greens than expected,
And despite the fact that it will be on 17th floor (with questionable construction quality), and that its balcony will face toward the South area (which is a local cemetery area), and that I'm paying more than I should just because I'm a late-buyer and the developer is an evil gold-digger capitalist...

I don't f*cking care. It's my very first space of my own. I'm very aware of the risks I'm taking. And yes, It'll be worthed. I can imagine how it would feel like when I sleep on my brand-new-scented sofa bed in my C17/21. I'll paint the wall plum or grape. I'll decorate it with my late grandma's antiques. I'll have (fake) Persian carpets and round pillows for my guests to sit instead boring-shaped chairs and coffee table. I'll have that cheap plastic colored chandelier I once saw at Toi Moi (I wonder how I can get another one looks like that) I'll have asymmetric bookshelves from the floor up to the ceiling. Everyday, you'll smell aromatherapy sticks (It would be jasmine or sandalwood when I'm happy, or lavender when I'm sad) Everyday you'll hear me singing at the shower. Everyday, once in a while you'll hear Asian-ethnic music. When you're lucky, you'll hear me singing strange tunes, but most of the times you'll only hear my ipod playlists (That would include Bjork, Dresden Dolls, The Doors, Alanis, Janis, Portishead and Jefferson Airplane - the most played gang. It changes frequently, but you'll definitely hear them).

A room of my own. Just me and my little self. It will worth the sacrifices.

Labels:

Thursday, August 21, 2008

Nekad beli....

Beli...
Nggak...
Beli...
Nggak...
Beliiiiiiiii....
Ngggeeaaaakkk....
BELIIIII!!!!!

bla bla bla
bla bla
bla
bla
bla

gesek kartu debit

cring!!!  ---> (suara "booking fee")



sekarang... gimana bayar cicilannya ya?
gue harus jual apa ya?

aduuhh...
aduuuuuuhhhh....
aduuuuuuuuuuuuuhhhh.....
aduuuuhhhhh gawaaaaaattt!!!


hhhh... gpp deh. semoga semuanya lancar...

Labels:

teach again

the new semester is about to begin
i am about to teach again

more classes = more teaching hours = more pain

however,

more teaching hours = more money

so i'll just thank God for this... so glad that i can teach again :-)

Labels:

lumpuh

jangan kau kira dia bisa melumpuhkanku
dengan lecehan dari gerakan tangan itu
aku tidak kalah berbahaya dari dia
kata-kataku tajam seperti sengat sebuah bisa
maka berhati-hatilah engkau makhluk arogan
melintas tanpa kesaktian di atas kuda besi
bermodalkan semata-mata muntahan api
aku adalah penyihir berjiwa ksatria
ajaibku akan membuatmu buta
jeritku sebagai senjata
kelak kan melenyapkan semua dusta
lecehan dan senyum hinamu
lenyap dari aura nafasku

bekasi, 21 agustus 2008

Labels:

Tuesday, August 19, 2008

berusaha menyelesaikan yang terakhir

Tinggal 3 artikel lagi...
Tinggal 3 artikel lagi...
Tinggal 3 artikel lagi....

and then I'm out of here!!!! hurrayyy!!!

tapi malas sekali memulainya!!!

lelah memotivasi diri sendiri!!!

terutama dalam posisi autis menghadap tembok seperti ini!!!

Labels:

Thursday, August 14, 2008

bekerja seperti orang bodoh

buat apa anak buah bertanggungjawab kalo bos nya juga nggak bertanggungjawab???

Labels: ,

Wednesday, August 13, 2008

Mari menggila malam ini teman-teman!!! 70s ORGASM CLUB vs. WONDERBRA

THE SECRET AGENTS

presents

 

“SUPERBAD!” VOL.5

(70s soulful rock edition!)

Wednesday, 13 AUGUST 2008 starts 9.00 pm

at COLOURS

Gedung Jaya,

Jl. MH. Thamrin kav.1-2

(seberang Hotel Sari Pan Pacific)

Jakarta Pusat

 

with

SUPERBAD PERFORMANCES:

 

70s ORGASM CLUB (Bandung)

“A supadupa  funky, bluesy, soulful, psychedelic Rock n' Roll!!!”

http://www.myspace.com/70sorgasmclub 

 

WONDERBRA (Jakarta)

“The lovely blues pumping the heart of soul, the kickin rock n' roll, and the inventional alternative meets the soulful vocal”

http://www.myspace.com/wonderbratheband 

 

and guided by

SUPERBAD DJS:

DAVKILLZ + A’at

RADIOLEV (Leo Ringo – ZATPP)

kK (electrovirgoagogo)

 

 

RUNDOWN:
9.00 - 10.30 DAVKILLZ
10.30-11.00 70s ORGASM CLUB

11.10-11.45 WONDERBRA
11.45-01.00 RADIOLEV
01.00-02.00 kK (electrovirgoagogo)

Free Entry.

Good Friends. Great Music. Cheap Booze.

No SUPERBAD Dress Code.

 

Terima Kasih & Thank YouJ

-the secret agents-


“SUPERBAD!”

Live Music Performances & DJs at COLOURS

Twice a month on Wednesday night

 

Contact info:

T : (021) 3902949 / E: the_secretagents@yahoo.com

Labels: ,

Tuesday, August 12, 2008

Bumi ini bumi siapa

Kucari engkau dalam carut-marut liangmu
Kudamba engkau dalam sedu syahdu senjamu
Bumi ini bumi siapa

Menapak aku pada tanah merdeka
Menggali kuburku pada rintihan nestapa
Bumi ini bumi siapa

Menikam aku pada lapang angkasa
Menantang aku pada ranah budaya
Bumi ini bumi siapa

Tersesat aku pada lunaknya terra cota
Terkubur aku pada tempat kudapat nama
Bumi ini bumi siapa
Bumi ini bumi siapa
Rumahku ada dimana
Rumahku ada dimana

Kemang, 120808

Labels:

Karena gue cewek???

Pernah di sebuah panggung, Wonderbra dijadikan band penutup hanya karena satu alasan: vokalisnya berkelamin cewek, sementara pengisi acara yang lain tidak ada satu personil pun yang berkelamin cewek. Padahal, si penggelar acara nggak pernah denger gue nyanyi, belom pernah liat band gw manggung, dan intinya_ belom tau kemampuan musik kita. Pada acara itu, Wonderbra dihargai hanya karena sang vokalis berkelamin cewek...

Di sebuah panggung yang lain, seorang LO kampungan yang baru kenalan langsung ngajak gue nyanyi untuk proyek band-nya. Alasannya, dia butuh suara cewek. Lagi-lagi, sebenarnya belum pernah dengar gue bernyanyi, dia hanya butuh alasan untuk minta nomer telepon.

Tidak jarang band gue mendapatkan kemudahan dan exposure hanya karena gue adalah vokalis berkelamin cewek. Misalnya, sering dapat tawaran manggung karena di line-up gig tersebut belum ada satu band pun yang bervokalis cewek. Alasan orang adalah karena vokalis cewek itu sedikit, susah dicari, apalagi yang nge-rock. Dan dengan vokalis cewek itu, diharapkan lebih bisa mengharumkan panggung musik rock yang biasanya dijajah "pasukan batangan". Percaya atau tidak, bukan politisi cewek aja yang disediakan quota 30%, acara musik pun punya quota untuk cewek, dalam persentase yang angkanya masih mistis...

Nasib para gitaris cewek lebih gila lagi.. Gitar sudah lama jadi alat musik maskulin. Gitaris-gitaris cewek yang main musik metal, rock, atau blues tidak habis-habisnya naik-turun panggung dan keluar-masuk studio televisi lantaran dianggap hebat dan unik. Hal ini bikin gue bertanya-tanya, kalau ada gitaris cowok yang skill-nya sama okenya, atau bahkan lebih oke, apakah mereka akan dapat exposure yang sama? Gue hanya bertanya lho... bukan berarti nggak ngedukung gitaris cewek... Gue pun masih kalah jauh bila disandingkan dengan banyak vokalis-vokalis cowok lain. Chandil Seurieus misalnya... hehehe

Begitulah... Betapa gue sangat mudah tersinggung ketika penghargaan pretensius datang dengan alasan dibalik sebuah gender. Diskriminasi memang tidak semuanya merugikan, ada juga yang menguntungkan. Tapi hati nurani gue menolak exposure dan penghargaan dibalik keuntungan sebuah gender: "karena elo (vokalis) cewek"... Sebaiknya: "karena elo bisa nyanyi". Sungguh, gue akan sangat menghargai itu...

Mungkin, kalau gue androgin, orang-orang bisa mendengar suara gue dengan lebih jernih...

Labels: ,

keperempuananku?

mana ya?

Monday, August 11, 2008

Ketika diwawancara di LSM itu...

"Saya nggak masalah dengan bayaran per output tersebut, Mbak.. Karena bukan uang yang saya cari. Buat apa uang banyak tapi saya nggak happy? Iya kan, Mbak?"

Dan mereka tersenyum... entah karena jawaban gue yang terlalu naif, atau karena miris, atau karena nggak percaya sama apa yang gue bilang...

Whatever, I really mean it... I want to help people for a living. Better than exposing a so-called luxury lifestyle to stupid blondie-like people. 

Labels:

"SUPERBAD!" vol. 5 ------- WONDERBRA------70s ORGASM CLUB-------FREE ENTRY!

Start:     Aug 13, '08 9:00p
"SUPERBAD!" vol.5
Wednesday, 13 Agustus 2008
@ Colours Cafe
Gedung Jaya, Jl. MH. Thamrin kav.1-2 (seberang Hotel Sari Pan Pacific)
Jakarta Pusat

RUNDOWN:
09.00 - 10.30 DJ Davkillz + A'at
10.30 - 11.00 70s ORGASM CLUB
11.00 - 11.10 set-up
11.10 - 11.45 WONDERBRA
11.45 - 01.00 DJ Radiolev (Leo Ringo)
01.00 - 02.00 Elektrovirgoagogo
FREE ENTRY!!!

Labels: ,

Gigi Bungsu yg lagi tumbuh selalu sakit menjelang manggung...

Kenapa yha? Dia ngambek terus... hiks...

Rabu malam tgl 13 Agustus pada ke Colors Cafe (gedung jaya) yah teman-teman...

Labels:

Friday, August 08, 2008

Grace Slick collection of original and limited edition artwork.

http://www.peabodyfineart.com/slick/index.htm
Grace Slick, living psychedelic rock legend from the 60s, is now a painter/illustrator after she retired from the glam sex, drugs, and rock n roll life. This website displays some of her artworks - including some portraits sketches of other rock legends such jim morrison and janis joplin, and cute alice in wonderland visual interpretation.

Labels: ,

Wonderbra RokenRoL School

Tak dinyana tak disangka, Nosa si jablay gitar menghajar (a.k.a mengajar) juga di sebuah sekolah nasional plus plus di daerah cilandak. Padahal dulu katanya dia gak mao ngajar... Ngajar apa sodara-sodara? Dia ngajar art... gambar dan teater (emang lo bisa gambar ya, Nos?)

Kemaren, dia cerita tentang kejadian lucu di kelasnya... kurang lebih rekap nya begini:

*Suatu hari di Kelas Gambar*
Siswa, ke depannya lagi akan disebut Ucok Sinaga (padahal orang cina): *membuka laptop*
Nosa: *Melirik dengan muka gahar. siap-siap ,mao marahin karena da yg buka laptop di kelas gambar. mungkin Nosa curiga ni anak mao bikin pr fisika di kelas art*
Ucok Sinaga: *memasang lagu THE S.I.G.I.T*
Nosa: *Karena lagunya THE S.I.G.I.T si Nosa juga suka, Ucok nggak jadi dimarahin*
Ucok Sinaga: Mister, pasang lagu nggak papa yha... biar ada hiburan...
Nosa: (Dengan nada sok bijak) Ya udah, gapapa.. ayo diselesain gambarnya...
*Playlist bergulir satu demi satu, hingga akhirnya tiba pada satu lagu - Hell's Kitchen by Wonderbra
Nosa: *melirik* rolling eyes...* salting* dudududuu..... (mungkin mao ngomong "eh, ini lagu band saya lho...", tapi malu...)

Hehehe... begitulah rekap nya...
Sebagai seorang guru, agak malu juga sebenernya kalo mengakui bahwa kita punya band juga. Kenapa? Karena takut belang-belang bandelnya ketahuan , like er... ngerokok, alkohol, dan rokenbrojol... apalagi kalo didepan mahasiswa/murid baru yg masih alim-alim dan naif. Selama ini gue selalu berusaha jaim, tapi kl gak sengaja ada murid yg nonton manggung. waduuhh.. mao gimana... Kadang-kadang emang ada pengalaman seperti ini...

Pernah juga di kelas gw, murid gue nanya... "Miss Thera, miss tuh vokalisnya Early Sunday yha???" Dan gue jawab. "Eh, bukan kok!?!?!" (Pernah di suatu acara di UI, wonderbra maen sebelom (atau sesudah - gue lupa-) sebuah band yang namanya Early Sunday itu... Murid gue mungkin salah liat atau salah denger nama kali yha... akhirnya dia bilang "Miss. Kemaren saya lihat ada orang yg mirip banget sama Miss Thera!!! Dia nyanyi di band gitu!!! Miiiiriiiiippp banget sama Miss Thera! Sumpah!"

Gue nyengir-nyengir aja (dan dengan sok bijak ngomong: "go do those exercises..." hoeeekkk) Padahal emang yg dia liat itu gue. hehe...

Satu kasus lagi, pas temen gue ngambil kelas gue (temen gue ini pernah nggak lulus, jadi ngulang di kelas gue) dia ditanya sama temennya yg laen (angkatan yg lebih muda lagi) "Eh kak, Miss Thera ini yg vokalis band itu bukan sih?" Berhubung gw udah bilang sama temen-temen gue untuk jangan bilang-bilang soal wonderbra kecuali kepepet, temen gue pura-pura nggak tauu... "NGGAKKK... BUKAN KOK... BUKAAAN..." (dengan wajah penuh kepalsuan: mata ngedip-ngedip berkali-kali, ekspresi akting sinetron murahan)

Dan yha... kasus lain ketika gue bener-bener nggak bisa mengelak... ketika mahasiswa gw di FISIP entah dari mana tau kalo gue seorang vokaler. dan ternyata dia juga tau wonderbra. dan dia denger wonderbra di radio (ketika itu penyiarnya ngemeng-ngemeng berlebihan... menyebut thera itu bla bla bla dan mengajar di UI). dan dia bilang ke temen-temen sekelasnya... akhirnya sampe sekarang gw di-confront untuk ngundang-ngundang kl manggung.  akhirnya ketauan juga segimanapun gw berusaha menutup-nutupi...

Satu per satu mahasiswa-mahasiswa baru nan culu dan manis (dan kadang bau) itu... menemukan profile gw di facebook (yg foto narsis nya gue lagi nyanyi...). Mereka pun nge-add... Kalo gue nggak approve ntar dibilang sombong... ya akhirnya gw approve juga. hehe... pelan-pelan terbuka juga identitas yg selama ini gue tutup-tutupi demi proffesionalisme kacrut itu... but oh well,,, yg namanya guru emang gak semuanya punya image baik dan suci.. hehehe... dan gak semua rockstarwannabe ber-sex,drugs,androkenrol ria... kadang-kadang sex,drugs,rokenrol and teaching... :-D

Labels:

Tuesday, August 05, 2008

Hukuman pagi para pemalas dan deadliners....

Lembur dehh...

*mampus deh gw... hiks*

Labels:

Deg Deg Ser...

Deg deg ser rasanya...
Tiba-tiba dipanggil interview di LSM terkemuka besok lusa...
Cita-cita dari jaman baheula nih...

Deg deg serr... deg deg serr...
Rasanya kaya ciuman pertama kali :-D

We'll see how it goes...

Labels:

Sunday, August 03, 2008

Wajah



Wajah ini wajah sepi
Yang menghiba pada malam untuk diberikan sepercik bintang
Tapi wajah sepi merinding, angin menggelinding
Tak setitikpun cahaya ditemukan pada malam yang tenggelam
Hanya sepasang mata kosong
Warnanya abu-abu kelambu
Rasanya mau-mau kemalu

Wajah ini wajah sepi
Yang memandang kosong pada gemericik
Menanti gubuk menjadi istana
Menanti pelangi menjadi buta

*unfinished*

Pic from: http://images.jupiterimages.com/common/detail/42/00/22570042.jpg

Labels:

Puisi Lapar...


lapar...
memakan habis tubuhku yang tipis
memerah tuntas wajahku yang miris
menarik rona cerahku yang nyaris

lapar...
membunuh total tubuhku yang memang telah katup
membunuh total pikirku yang memang mau redup
membunuh total nyawaku yang memang sudah sayup

lapar...
mendekatkan diri pada siksa
melangkahkan mimpi pada mati

lapar...
adalah rasa yang memberi otak suap demi suap
sebuah ajaran bahwa sesungguhnya hidup itu sedap

Bekasi, 3 Agustus 2008
- ditulis sambil membayangkan babi panggang menari-nari di atas meja makan...




* Foto di atas adalah hasil jepretan fotografer Kevin Carter yang berbuah anugrah Pulitzer. Foto ini diambil pada tahun 1994 di Sudan. Pada tahun yang sama Kevin Carter bunuh diri karena depresi. Foto ini saya cari di google setelah puisi lapar saya tulis.

Labels:

Saturday, August 02, 2008

Puisi Resah

Resah ini resah siapa
Serigala-serigala siap siaga
Hantu-hantu perang sedia merana

Resah ini resah siapa
Darah-darah berceceran di tanah
Selimut-selimut terbakar fitnah

Resah ini resah siapa
Suara okulele mengering di pinggir pantai
Menghibur wajah cantik nan aduhai

Resah ini resah siapa
Teriakan-teriakan penuh cercah
Mencabik nyawa penuh marah

Resah ini resah siapa
Mata ganti mata ditambah bonus surga
Nyawa ganti nyawa dikali perih, miris, dan binasa

Resah ini resah siapa
Resah mu bukan resah ku
CERCA MU BUKAN CERCA KU
CERCA KU BUKAN CERCA MU
TANGIS MU BUKAN TANGIS KU
TANGIS KU BUKAN TANGIS MU

Ku dan mu sudah tersapu
Yang tersisa hanya puisi-puisi para pecandu

Labels:

Friday, August 01, 2008

CREATIVE BLOGGER AWARD - versi thera

saya mendapat nominasi dari
http://ruhlelana.multiply.com/

The rules:

1. The winner may put the logo on her/his blog

2. Put a link to the person you got the award from

3. Nominate five blogs

4. Put links to the blogs

5. Leave a message for your nominees award

nominasi saya:


* Myriad of Secret Thoughts - by Tiza Mafira

penduduk blogspot favorit saya. karena kata-katanya indah dan mengena

http://www.cosmicteaser.blogspot.com/

* Tempat Akhir Menutup Mata - by TIKA

atas renungan demi renungan yang berarti, ditambah komen-komen penuh arti yang diberikannya tanpa basa-basi pada blog-blog tetangga

http://lowquacity.multiply.com/

* Endofmyjourney - by Maria Ferrari

karena saya bisa merasakan setiap emosi yang dia sampaikan lewat puisi dan foto-foto

http://mariamantic.multiply.com/

* Homunculus - by Nosa Normanda
adalah penulis mbeling paling gila yang ada di multiply. ketololannya yang cerdas belum ada yang bisa menandingi sejauh ini
http://wonderguitar.multiply.com/

* pura luz - by Saraswati
penuh dengan review-review yang menarik. layak diperhitungkan dalam bingkai kata-kata. teman baru yang asik
http://rsaraswati.multiply.com/


Labels:

Get WONDERBRA's newest single "INDIE-V" from our second album

Single Indie-V dari album ke-dua kami yang masih belum ada namanya sudah dapat dinikmati!

Hanya bisa didapatkan pada bonus compilation CD dari majalah PROVOKE! terbaru: JAKARTA WEEKEND BIBLE


Indie-V adalah single pertama kami yang berbahasa Indonesia. Diciptakan sejak tahun 2006, Indie-V mengalami waktu penggodokan yang sangat lama. Baru sekarang ini kami tuntas dengan Indie-V dan berani memberikannya pada dunia... Kami harap teman-teman sekalian menyukai single yang berupaya menyuarakan teriakan kaum perempuan yang terepresi ini... (Jangan lupa request di radio-radio yha...)

PS: Banyak yg bertanya sebenarnya apakah arti dari judul Indie-V... Well, Indie-V merupakan singkatan dari apa saja yg anda inginkan... bisa Independent Values, Independent Individialism, bahkan Independent V*gina

Labels: , , ,

Bilangan Fu

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:Ayu Utami
Saya mengira Ayu Utami sudah memerah kecerdasannya sampai tetes terakhir ketika dia menyelesaikan dwilogi Saman dan Larung. Saya mengira akan sulit bagi Ayu untuk menandingi dirinya sendiri.

Lalu 7 tahun lamanya Ayu tidak menerbitkan sebuah karya yang benar-benar berarti seperti dwilogi bertenaga itu, sampai akhirnya prasangka-prasangka tanpa bukti bermunculan seperti bahwa Saman dan Larung bukan benar-benar karya Ayu Utami. Bahwa Ayu Utami tidak pantas mendapatkan Prince Clause Award. Bahwa tulisan-tulisan Ayu Utami yang terbit setelah Saman dan Larung tidak mencerminkan kekuatan sejuta metafor, yang berujung pada pendapat bahwa puja-puji untuk Ayu Utami selama ini terlalu berlebihan.

Lalu tahun ini Ayu Utami melahirkan Bilangan Fu dibantu bidan Kepustakaan Populer Gramedia.

Membaca dua-tiga bab pertama, saya masih merasa karya ini tetap tidak sekuat Saman dan Larung. Tapi saya masih merasa kekuatan metafora dan simbol yang luar biasa. Seperti Cala Ibi milik Nukila Amal, meskipun tidak seintens itu. Kekayaan metarofa ini diimbangi dengan kekuatan bernarasi dan berstruktur (Kata siapa plot non-linear dipakai hanya agar karya terasa berat? Plot non-linear juga adalah simbol dan permainan suspens yang menarik!)

Tiba pada pertengahan plot, barulah saya tertampar oleh orgasme-orgasme simbolis yang liar hingga ke lembar terakhir. Ini dia kekuatan bertutur Ayu Utami yang selama ini saya kagumi, dia kembali bahkan jauh lebih kuat dari Saman dan Larung. Bilangan Fu membuktikan bahwa Ayu Utami masih pemain yang kuat dalam arena berbahasa. Bahwa selama beberapa tahun belakangan, saat orang-orang mulai melupakan dan meragukan si parasit lajang, Ayu Utami justru sedang menenun sebuah karya yang akan menjadi manifesto paling berharga di masa pubertas bangsa ini.

Bilangan Fu adalah sebuah novel, essai, puisi, pernyataan sikap – tentang bagaimana bangsa ini harus melihat diri dan agama. Bilangan Fu dengan ambiguitasnya berusaha memberikan perspektif baru dalam memandang ketuhanan, serta memberikan mantra pada manusia-manusia agar tidak tersesat dan hanyut pada absolutisme yang mengancam.

Saya bisa menjabarkan interpretasi saya terhadap pemaknaan symbol Bilangan Fu dan menggali tema mendasar yang menjadi akar karya ini, tapi saya tidak memilih untuk membukanya sekarang – pada review yang begitu prematur ini. Bilangan Fu layak mendapat perhatian dan pembedahan lebih matang.

Tidak ada salah benar, hitam putih, baik buruk dalam manifesto Bilangan Fu. Yang ada adalah sebuah ajakan, untuk mengintip dunia secara lebih kritis dan mengizinkan pandangan alternatif dari kepala yang sudah terbenam doktrin.

Saya hanya berharap semoga manifesto ini berhasil. Karena saya memahami tujuan yang ingin dicapai Ayu Utami melalui Bilangan Fu: Sebuah kedamaian dimana manusia yang berbeda-beda prinsip dan keyakinan dapat hidup berdampingan dan menjalin persahabatan.

link-link bagus:
http://www.goodreads.com/book/show/3492825.Bilangan_Fu
http://fanabis.blogsome.com/2008/07/13/bilangan-fu-0-dan-satu/
http://johnherf.wordpress.com/2008/07/24/spiritualisme-kritis-ayu-utami/
http://www.ukzn.ac.za/cca/images/tow/TOW2006/bios/Utami.htm

Labels: