Laba-Laba
Dan aku pun meniti rintik dan pelik (dia berbahaya)
Mereka menguntit di balik tirai rindu (dia berbahaya)
Satu demi satu belati menebasnya (wajahmu berserakan di sana)
Satu demi satu menari berpuisi (ku tak berbicara)
Selesai sudah tak ada lagi cara berkuasa
Tak guna mencari genggam kabut berudara
Laba-laba saling beruntai
Mati setelah berbangkai
Tak kubiarkan kau menjeratku
Dengan jaring yang kau rangkai
Labels: contemplation, dakwah, distopia, perempuan, psychedelic, puisi, symbolandmeaning
0 Comments:
Post a Comment
<< Home