Karena gue cewek???
Pernah di sebuah panggung, Wonderbra dijadikan band penutup hanya karena satu alasan: vokalisnya berkelamin cewek, sementara pengisi acara yang lain tidak ada satu personil pun yang berkelamin cewek. Padahal, si penggelar acara nggak pernah denger gue nyanyi, belom pernah liat band gw manggung, dan intinya_ belom tau kemampuan musik kita. Pada acara itu, Wonderbra dihargai hanya karena sang vokalis berkelamin cewek...
Di sebuah panggung yang lain, seorang LO kampungan yang baru kenalan langsung ngajak gue nyanyi untuk proyek band-nya. Alasannya, dia butuh suara cewek. Lagi-lagi, sebenarnya belum pernah dengar gue bernyanyi, dia hanya butuh alasan untuk minta nomer telepon.
Tidak jarang band gue mendapatkan kemudahan dan exposure hanya karena gue adalah vokalis berkelamin cewek. Misalnya, sering dapat tawaran manggung karena di line-up gig tersebut belum ada satu band pun yang bervokalis cewek. Alasan orang adalah karena vokalis cewek itu sedikit, susah dicari, apalagi yang nge-rock. Dan dengan vokalis cewek itu, diharapkan lebih bisa mengharumkan panggung musik rock yang biasanya dijajah "pasukan batangan". Percaya atau tidak, bukan politisi cewek aja yang disediakan quota 30%, acara musik pun punya quota untuk cewek, dalam persentase yang angkanya masih mistis...
Nasib para gitaris cewek lebih gila lagi.. Gitar sudah lama jadi alat musik maskulin. Gitaris-gitaris cewek yang main musik metal, rock, atau blues tidak habis-habisnya naik-turun panggung dan keluar-masuk studio televisi lantaran dianggap hebat dan unik. Hal ini bikin gue bertanya-tanya, kalau ada gitaris cowok yang skill-nya sama okenya, atau bahkan lebih oke, apakah mereka akan dapat exposure yang sama? Gue hanya bertanya lho... bukan berarti nggak ngedukung gitaris cewek... Gue pun masih kalah jauh bila disandingkan dengan banyak vokalis-vokalis cowok lain. Chandil Seurieus misalnya... hehehe
Begitulah... Betapa gue sangat mudah tersinggung ketika penghargaan pretensius datang dengan alasan dibalik sebuah gender. Diskriminasi memang tidak semuanya merugikan, ada juga yang menguntungkan. Tapi hati nurani gue menolak exposure dan penghargaan dibalik keuntungan sebuah gender: "karena elo (vokalis) cewek"... Sebaiknya: "karena elo bisa nyanyi". Sungguh, gue akan sangat menghargai itu...
Mungkin, kalau gue androgin, orang-orang bisa mendengar suara gue dengan lebih jernih...
Di sebuah panggung yang lain, seorang LO kampungan yang baru kenalan langsung ngajak gue nyanyi untuk proyek band-nya. Alasannya, dia butuh suara cewek. Lagi-lagi, sebenarnya belum pernah dengar gue bernyanyi, dia hanya butuh alasan untuk minta nomer telepon.
Tidak jarang band gue mendapatkan kemudahan dan exposure hanya karena gue adalah vokalis berkelamin cewek. Misalnya, sering dapat tawaran manggung karena di line-up gig tersebut belum ada satu band pun yang bervokalis cewek. Alasan orang adalah karena vokalis cewek itu sedikit, susah dicari, apalagi yang nge-rock. Dan dengan vokalis cewek itu, diharapkan lebih bisa mengharumkan panggung musik rock yang biasanya dijajah "pasukan batangan". Percaya atau tidak, bukan politisi cewek aja yang disediakan quota 30%, acara musik pun punya quota untuk cewek, dalam persentase yang angkanya masih mistis...
Nasib para gitaris cewek lebih gila lagi.. Gitar sudah lama jadi alat musik maskulin. Gitaris-gitaris cewek yang main musik metal, rock, atau blues tidak habis-habisnya naik-turun panggung dan keluar-masuk studio televisi lantaran dianggap hebat dan unik. Hal ini bikin gue bertanya-tanya, kalau ada gitaris cowok yang skill-nya sama okenya, atau bahkan lebih oke, apakah mereka akan dapat exposure yang sama? Gue hanya bertanya lho... bukan berarti nggak ngedukung gitaris cewek... Gue pun masih kalah jauh bila disandingkan dengan banyak vokalis-vokalis cowok lain. Chandil Seurieus misalnya... hehehe
Begitulah... Betapa gue sangat mudah tersinggung ketika penghargaan pretensius datang dengan alasan dibalik sebuah gender. Diskriminasi memang tidak semuanya merugikan, ada juga yang menguntungkan. Tapi hati nurani gue menolak exposure dan penghargaan dibalik keuntungan sebuah gender: "karena elo (vokalis) cewek"... Sebaiknya: "karena elo bisa nyanyi". Sungguh, gue akan sangat menghargai itu...
Mungkin, kalau gue androgin, orang-orang bisa mendengar suara gue dengan lebih jernih...
24 Comments:
ho oh
itulah yang bikin gw rada sebel sama hegemoni dunia patrialkal ini...........
itu beneran tuh yang ngajak lo join bareng sebagai dalih minta nomer telpon??
bener2 yah orang....kadang2 deh......
yah...diterima saja lah...
kadang2 yg spt itu yg membuat skill bermusik lebih bagus krn pikiran spt ini.."Co2 diluar sana msh bnyk yg skillnya lbh dr gw..tp gw yg tr-expose...gw hrs bs nmpilin sesuatu yg lbh...yg org bisa liat itu dari skill w...bkn dr jenis kelamin w..."...
hahaha..jd ngebacut sore2 gue...haghaghag...
itu bener. dan gw selalu berusaha mengasah skill biar orang lupa dengan gender. tp dibalik semua kemudahan itu sering ada sebuah ketidakadilan... gue tau di dunia ini nggak ada yg fair, pasti selalu ada ketimpangan dalam masyarakat. tapi penting juga untuk terus bersikap kritis terhadap ketidakadilan itu. makanya, bukannya nggak menerima... tapi sekedar mengkritisi biar orang-orang lain lihat kalau fenomena ini sangat kasat mata
iyeah.. :-D
hehe. sabar yo mbak. emg dunia gak adil, hehehe... tuhan adil, tapi dunia nggak :-D
bener jeng. begitulah adanya... gue pengen cerita lebih detail soal ni orang aneh.... tp ntar aja di postingan blog yg lain :-D
sabar cin..begitulah ketika pada akhirnya semua perempuan (dan laki2) ingin naik gunung dan masuk hutan, kelak ada waktunya setelah kamu nyanyi perempuan (dan laki2) akan bermimpi bisa menyanyi seperti kamu..(like me for eq..hehheheeh)
ho.. I so know how that feels! Perlakuan yg berbeda karena band gw isinya cewe smua. Tapi ya sudahlah dimanfaatkan aja dan anggap aja ini suatu kelebihan dari kita sebagai cewe dgn catetan perlakuan spesialnya ga berlebih XDD
patriarki
itulah... perlakuan spesial yg sering gue dapet kadang berlebih... bahkan nggak adil dan sebenernya diskriminasi itu jelas bgt... hehe. tapi byk yg memanfaatkan diskriminasi ini. tp buat gue, diskriminasi tetep diskriminasi... tapi ya sudah lah... namanya juga hidup di dunia patriarki. gak bs ngapa2in juga kecuali nulis2 curhatan doang, hehe
enak ya.. naik gunung dan menjelajah hutan sekarang jadi arena main semua cewe dan cowo... sosok seorang riyanni sangat berpengaruh ya, hehe... bisa juga karena cewe-cewe mulai sadar kalau tubuhnya sering disimbolkan dengan alam, so awareness untuk mengenali alamnya jadi lebih dalem. ah.. teori kacrut dari mulut gw... :-D
gue baru bikin tugas kuliah tentang hal ini, tapi somehow kita (cewek) agak nyengir juga kan pas dikasih jatah parkir di mal paling depan dekat pintu masuk. hahaha. sebetulnya niat jargon 'ladies first' itu malah membuat semakin terdiskriminasi ya?
tau gak ven, gue paling anti parkir di parkiran khusus cewek yg disediain di mal-mal... itu diskriminasi juga kan buat kaum cowok? iya, harusnya bukan ladies first, ven... malahan jangan sampe ada yg first...jangan ada satu gender pun di depan, atau di atas. semuanya harus dengan adil berdampingan... pegangan tangan... nyanyi lagu "we are the world" nya michael jackson. haha. bah, cuih...
yah, emg susah sih ya ngehindarin hal kaya gitu...tapi..btw..koq saya gitaris ebrkelamin cewe..eksposurenya ngga terlalu wah lho....parah bgt dong gw ya heuehue...apakah selain cewe juga harus kaya? hihhihiih.....dan mengemas diriku seperti almarhumah miyabi kejepang2an? ihihihiih...
everything feminist is obsolete, we should be humanist...
jadi harusnya istilah gitaris perempuan, vokalis perempuan, penulis perempuan itu dieliminasi aja ya?
EMANG MIYABI UDAH MENINGGAL YHA??
(kalo soal kaya-nggak kaya, win.. kayanya di segala bidang emang lumayan berpengaruh, hehe... gak mau bahas ah... takut :-P)
feminism is humanism, darling... kenapa namanya feminism becoz in order to reach the humanist's dream we must support the 'liyan'/ marginal/oppressed. in gender case, it's women that need the 'isms'.
kl sekedar sebutan sih gw rasa gpp, ven. soalnya perempuan/laki-laki pasti kan keliatan lah bentuknya secara fisik. tp penghargaan orang-orang sebaiknya gak berdasar dari status gender itu...
konon kt temen saya kaanya begitu, tahun lalu, serangan AIDS ehueheuheuhuee....lho koq jadi bahas Miyabi...ehehe...
teman2 band saya pasti sedih mendengar berita nih.. hihihi
bukan hanya itu...tapi seluruh lelaki di dunia wakkaka..astagfirulloh...
Post a Comment
<< Home