kalo boleh sedikit curhat
setelah badan ditusuk-tusuk oleh jarum gede-gede
darah disedot-sedot bak korban drakula
muntah-muntah di kosan
pil-pil aneh yang bikin lemes dan teler ditelen-telen tanpa jam yang pasti
bedrest di rumah hampir seminggu penuh
ternyata selalu ada hikmahnya
waktu istirahat total bikin gue banyak mikir tentang apa lagi hal berikut yang perlu gue lakonin... dan gue sadar gue berada dalam satu titik bahwa gue udah capek, muak, eneg, bete, berada pada satu titik yang terlalu lama.
mungkin gue terlalu banyak memaksakan ini dan itu di sini dan di situ.
semua ini demi kemapanan semu.
nyicil apartemen yang buntutnya bikin gue ngutang ratusan juta lah...
kerja gila-gilaan yang bikin gue semakin jadi pengajar yang nggak profesional lah...
band mandeg di produksi album kedua yg gak kelar-kelar (gara-gara satu dan banyak hal!)
nulis semakin jarang...
nyanyi semakin jarang...
baca buku semakin jarang...
bergaul semakin jarang...
denger musik jarang...
nonton acara musik jarang...
ngobrol pun jarang...
lalu gue menghitung berapa banyak temen baru yang berhasil gue dapetin tahun ini? ternyata hanya bisa dihitung pake jari
terus gue ngitung lagi, berapa banyak temen-temen lama yang mulai lost contact? ternyata ngitungnya harus pake kalkulator tukang sayur...
ampun deh.. gue gak boleh berada di titik ini terlalu lama... atau gue akan semakin mandul dan bodoh...
gue harus buru-buru sekolah lagi. atau bikin karya lagi. atau perform di atas panggung lagi, entah dengan band, teater, ato sekedar ngamen pake krecekan... gue harus terus baca buku dan menyelesaikan Oryx and the Crake, The Satanic Verses, Ecotopia, The Left Hand of Darkness, dan semua buku-buku lain yang nganggur begitu aja di rak buku gue...
Gue harus denger album terbaru Dresden Dolls, single terkini Bjork, huntungan-huntingan downloadan mp3 dr band-band yg namanya gak pernah kedengaeran tapi musiknya gila-gilaan...
ah iya, gue harus mulai mencari lagi gambar-gambar yang suatu saat akan jadi tato di badan gue, hihihi...
Oh lord, thank God I teach.
The only thing that reminds me of how amazing the world is and how it is waiting to be discovered by us is when I look at my students' faces and see right through their liberated souls...
money is illusion. dreams are real.
rgds,
thera
Labels: blog
12 Comments:
i was just thinking exactly the same thing when i read your post....
reality bites, ey?
pertimbangkan untuk pindah ke kota yang lebih kecil dan ga rame, pasti ga akan kehabisan waktu untuk eksplorasi diri..
iya nih. budaya urban membunuh gw.
sempet lho gw punya pikiran untuk beli tanah di pantai belitung timur dan hidup sederhana di sana. tiap hari kerjaannya cuma mancing, baca buku, nulis buku, makan hasil pancingan, bernang di pantai... ohhh indahnya....
kalo gw prefer punya tempat yang menyenangkan di daerah terpencil untuk sekedar menyepi saja. rasanya untuk meninggalkan kehidupan urban sangat berat..
ayo dong nyanyi lagi. ditunggu...
exactly the same here, sis.... (beda kasus aja)
come over here! share some thoughts over couple glass of beers.... ;)
sama!
terkadang ambisi bisa membunuh....
kesadaran akan realita dan renungan sangat diperlukan
asikkkk tuh!
eloprogo has been waiting for you
pan kmrn tenPlus reunian..sng kan loe?!hehehe
Post a Comment
<< Home