Saturday, December 27, 2008

subuh kini

subuh kini
jemari sang matahari menggelitik di ujung
saatnya pagi menyambung

di ruang ini bau langit
dan aroma usia yang tinggal sedikit

tapi aku masih ingin sekarang tetap malam
agar puas kupeluk perih dan kebutaan

pelan-pelan kujahit gelap
menjadi tenda tempatku terlelap
biar saja, biar nanti hidup yang akan berbicara
kemana mereka isengi lampu kecil yang kian redup ini
jawab dan rasa

subuh kini
belasan jam aku terjaga
dari tawa hingga ruang hampa

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home