Monday, April 14, 2008

Making desicion

Mengambil keputusan itu memang berat, apalagi ketika melibatkan banyak kepala dalam arena yang bersangkutan

Jum'at lalu gue belajar bermusyawarah mufakat dengan lima orang sahabat-sahabat gue. Entah kenapa saat itu, demokrasi berjalan begitu lancar, dan pelajaran PPKn rasanya seolah-olah bukan bullshit.

Tapi PPKn tetap pelajaran bullshit bagi saya (maaf ya guru-guru PPKn...) karena yang membuat musyawarah mufakat tersebut berjalan dengan baik bukan karena kami menyimak dan benar-benar belajar pelajaran teori dan basa-basi moralitas/kewarganegaraan itu, tetapi karena terbagunnya jembatan (hampir) sempura yang membuka hubungan, pikiran, dan perasaan kepala-kepala ini.

Hasilnya, sebuah keputusan yang secara rasional memang harus diambil, meski sesungguhnya kenyataan tersebut terasa pahit. Akhirnya kami melihat, bahwa konsep dan harapan utopia itu tidak pernah tercapai. Namun di lain pihak, konsep utopia itu membuat mimpi terus bertahan.

Kami bertahan (dan berhasil), menegosiasi ego dan perasaan demi mengambil sebuah keputusan.

Labels: ,

3 Comments:

Anonymous Gharonk Manusia Jahat said...

pake tools ngga ngambil keputusanya?

seperti SWOT analysis misalnya?

Monday, April 14, 2008  
Anonymous Nosa Normanda said...

I Love Eddie Sembodoe...really do....hiks hiks

Tuesday, April 22, 2008  
Anonymous maria ardiana said...

reality bites.....hehehhehehhe :D

Tuesday, April 22, 2008  

Post a Comment

<< Home