Monday, March 31, 2008

kunci rumah

ironis manis
kalian pinta aku tinggal di sebuah rumah
meski aku lebih memilih kamar sempit kusam terasing di ujung dunia
tapi tak kalian beri aku sebuah kunci
untuk masuk dan keluar dari rumah indah berkolam-renang yang kalian sediakan untukku

aku tidak bisa membuka pintu rumahku
aku harus selalu menunggu dibukakan pintu
untuk keluar atau masuk rumah
dengan atau tanpa omelan
karena aku tidak punya kunci
dan kalian tidak menginginkan aku memilikki kunci
jadi untuk apa aku tinggal di sebuah rumah mewah,
untuk apa kaliah beri aku rumah
yang aku tidak pernah rasa memilikki

aku tidak punya sebuah kunci
jangan larang aku untuk memegang kunci itu
yang bisa kupakai untuk masuk ke dalam hati kalian
seperti halnya kalian tidak bisa masuk ke dalam hatiku
maka izinkanlah aku untuk memetik sebuah kunci dari pohon pengertian yang kalian tanam di depan rumah saat aku masih balita dan rumah itu masih sepetak besarnya
untuk masuk dan keluar rumah dengan senyum
bukan cacian karena aku adalah cinderella yang kembali menjadi upik abu pada jam 12 malam
karena aku juga berhak, karena aku layak diberi kesempatan untuk bertanggungjawab

sedikit saja, aku mohon sebuah ruang untuk diriku sendiri kalian sediakan
tidak perlu sebuah rumah mewah
cukup sebuah ruang kepercayaan, bahwa sesungguhnya aku tidak ingin merepotkan siapapun dengan kebebasan bertanggungjawab yang ingin kupeluk

(karena sesungguhnya, aku bisa saja tetap memilih kamar sepetak di ujung dunia itu. demi sebuah kunci kamar yang bisa kumilikki sendiri. tapi tokh aku memilih rumah, meski aku tak ingin, sekedar karena ingin kalian bahagia)

Labels: ,

2 Comments:

Anonymous maria ardiana said...

kan gw dah bilang......nginep di rumah gw aje sissssssss hehehhehhe :D

Monday, March 31, 2008  
Anonymous faesal rizal said...

besok bikin kunci aja deh yaa...

Monday, March 31, 2008  

Post a Comment

<< Home