Friday, October 05, 2007

pion, ksatria berkuda, ratu, dan arena peluru

peperangan ini belum selesai
dan diantara tembakan peluru
nyamanku kutemukan saat aku menjelma menjadi salah satu musuhmu
aku nyaris membuka penyamaranku
nyaris keluar dari persembunyianku
dan kulihat bidak caturmu bergerak
mendekati sang ratu yang sedang bertameng pada ksatria berkuda

pion pion marmermu
menumbangkan malaikatku satu persatu
aku dan pasukanku,
dan tamengku,
dan topengku,
nyaris pecahkan benteng pertahanan
saat jubah kebesaranku,
dan mahkotaku,
dan selimut sutra yang menghangatkan ranjangku,
kau sibakkan dengan pedangmu

kau nyaris melihat kepingan-kepingan terkecilku dalam bentuk pepasiran kristal
kau nyaris melihatku tak lagi sebagai ratu yang menunggangi peluru

tapi aku bertahan
bersembunyi di balik ksatria berkudaku,
tamengku,
jubahku,
dan topengku,
menanam dalam-dalam sebuah wasiat
dalam sekelebat tarikan kesempatan

jika seandainya saja aku gugur dalam peperangan ini
tidak disertai dengan rontoknya dedaunan maupun sambaran lidah api
aku berikan satu petuah untuk membius mimpimu dengan anggur merah

bacalah,
ini adalah arti !
dan arti adalah ini !
adalah harta karun yang kuwariskan padamu, wahai sang pion yang akan mengangkat tanduku!

Bekasi, 4 Oktober 2007
*gencatan senjata dalam perang bathinku



Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home