Thursday, October 04, 2007

mesias

...aku masih membaca gerak gerikmu dari jauh
sampai pada suatu titik, dan aku mengurai kembali satu persatu benang yang pernah terajut
kulihat di kantung hatimu, sesuatu menyumbul, apakah itu?
rupanya masih kau simpan sepotong hatiku
mari sini kubersihkan, benda itu terluka
banyak duri menancap di sana
satu persatu kucerai berai dan kucabuti duri duri itu
tapi racunnya sudah terlalu lama membunuhnya
warnanya membiru beradu dengan ungu
seperti bayi mungil yang kehabisan nafas

aku masih meniti kata-katamu satu persatu...
kusampaikan milyaran dengan kode-kode rahasia
membalas semua ungkapan rasa
yang kutangkap sebagian dari surat-surat maya di udara angan
ambiguitas absolutisme!
seperti jeritan-jeritan yang diam-diam kau sampaikan
saat sahabatmu berkata "bunuh!"
kau berseru "hidup!"
saat mereka berbisik "lupakanlah..."
kau memekik "ingat!"

kata kataku kini penuh jeruji
sesaat mereka ingin melaju bebas tapi terantuk di sudut-sudut ruang
terperangkap tidak berdaya dan tak bergerak
bukan sebuah pilihan yang akan kusesali
hanya sebuah pilihan yang pernah dipilih
tokh, aku nyaman dengan ini

dan aku bahagia melihatmu seperti itu
berterbangan dengan kebebasan
seperti biasa,
kau selalu menjadi seorang laskar eros
pendekar phillia
nabi agape

dan ku meniti cita-citamu dari sudut...
mencatatnya diam-diam dengan tinta yang terlihat
menumpahkan doa doa dari bukit golgota
meneteskan air mata rahasia

percayalah, semua masih tersimpan erat-erat
terkunci dengan kode kode rahasia dan tenggelam di lautan terdasar
wajah-wajah dan warna-warna
cincin besi yang kini entah di mana
dan geliat manja anak kita

aku merasakannya di dalam...
perlahan-lahan
melukis jejak-jejak
diantara mantera-mantera yang kau sisipkan di telingaku
dan di bukit tengkorak itu, aku merasakannya
saat tangan dan kakiku tertancap paku-paku
sakitku, untuk bahagiamu
sakitmu, untuk kata-katamu
saat itu aku menjelma ratu rahasia
ancaman-ancamanmu
terkubur bersama batuku
sekarang
kau menjelma nabi
dalam kisah yang akan tertulis nanti


Bekasi, 3 Oktober 2007
*Dalam belantara keheningan dan zona cendol ingatan




3 Comments:

Anonymous tika as lowquacity underciter said...

wow... beautiful. i wont even try to decypher it...

Thursday, October 04, 2007  
Anonymous Thera Paramehta said...

gee, thanks! ;-)

Friday, October 05, 2007  
Anonymous It's Me Caca said...

I love that Beautiful Person too..
Deeply in love with Him..
But you describe it in a mysterious way (my subjective perseption), but eih.. its still art..
Keep up the good work, sist..
so we've got things in common, then..

Thursday, May 07, 2009  

Post a Comment

<< Home