Little Children (2006):
Rating: | ★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Drama |
Setelah Marie Antoinette, sekarang saya akan membahas film yang tidak lagi baru tapi baru saja saya nonton tadi malam. Sambil mengingat-ingat, sekarang saya berusaha melakukan close reading terhadap film yang dibintangi Kate Winslet ini. Mungkin film ini cocok untuk dianalisa dengan pendekatan budaya, dalam kasus ini, konteks budaya Amerika.
Kate Winslet berperan sebagai IIIII, ibu dari satu anak perempuan, seorang feminis yang juga ibu rumah tangga, hidup di daerah suburban kota dan mengamati sifat ibu-ibu rumah tangga lainnya. Dia sendiri bukan tipikal ibu rumah tangga suburban biasa. Daerah itu sedang melakukan aksi meneror seorang mantan kriminal phedofilia yang dinggal di neighbourhood mereka. IIII bertemu dengan UUUU, seorang 'bapak rumah tangga' yang juga beranak satu. Merka jatuh cinta dan hendak melarikan diri bersama. Intrik perselingkuhan sesekali diselingi dengan permasalahan masyarakat yang paranoid terhadap si phedofil. Akhirnya semua tokoh di film ini menemukan makna hidup masing-masing setelah twist yang menegangkan pada klimaks film.
Okay, okay... enuf spoiler. Now this is what I think about the movie.
Apakah film ini semata-mata tentang perselingkuhan? Apakah tentang menderitanya menjadi seorang phaedophillia? Atau ini sebuah film feminis tentang perempuan sub-urban? Entahlah. Yang pasti film ini menggarisbawahi satu hal penting: Jiwa kekanak-kanakan yang tidak akan pernah bisa hilang dalam diri seorang manusia. Anda pasti bisa menebaknya dengan hanya membaca judulnya "Little Children", sementara poster film ini bergambar persetubuhan Kate Winslet dan UUUU. perhatikan juga permasalahan-permasalahan yang dibangun lewat
Labels: moviereview
0 Comments:
Post a Comment
<< Home