Viet Nam - Part 1: "Chuy. Pacaran ala Vietnamese. dan ZOROK"
Terbanglah kami ke Saigon, dan mendarat dengan selamat sentosa pada pukul 9 malam.
Kesan pertama tentang bandara Saigon (Tam Son Nhat namanya kl gak salah) adalah... besar dan sepiii.... jam 10 malem aja udah kosong melompong. Beda banget sama bandara Soekarno Hatta yang selalu ada kehidupan selama 24-7.
Lewat imigrasi tanpa masalah. Gue menunggu buntelan karung yang kita bawa (a.k.a Backpacks) , dan Sisi ke toilet. Gue tungguin si Sisi lamaaa banget baru dia muncul dengan kamera di tangannya. Ternyata foto pertama yang dia ambil adalah sebuah papan di dinding bertuliskan "Chuy!!!" (plis, deh.. sie...) Entah apa artinya... belakangan baru kita tau kalau Chuy itu artinya "Hati-hati" atau yg lebih kerennya versi Jerman: "Achtung!!!"
Karena bingung dimana bisa dapet bis (dan jam segitu kayanya gak ada bis juga), kami memutuskan naik taksi pake servis taksi airport yang mahaaaaallll sekali.... Kalo lo bisa dateng lebih siang, mending naik bis aja deh... ada bis yang langsung ke backpacker area di depan domestic terminal (kl dr international terminal ya jalan kali dl), tp gw lupa nomer berapa.
Oh iya, kita ikutan couchsurfing (couchsurfing.org), jadi kita berhasil dapet host untuk numpang nginep gratis di rumah orang - asik kan? Karena gak bisa bahasa Vietnam (kecuali "hello", "thank you", "how much", "oh my god", "mbak!" -untuk manggil waitress dan "weed" -hehehe), kami cuma nunjukkin alamat host ke sopir taksi. Ternyata si mas sopir juga gak terlalu tau alamat nya. Di catetan gue juga ada nomer telepon si host itu - eh mas sopir mengambil inisiatif buat nelpon si host pake hp nya dia! Gue dan sisi bertanya-tanya apakah itu bagian dari servis taksi airport yg mahal itu hehehe...
Selama perjalanan, pastilah kami liat kiri liat kanan. Hmm, kesan pertama tentang Saigon kurang begitu menggoda. Rasanya sama kaya daerah Kota atau Glodok, feels like home. Yang lucu adalah gimana jalanan di kota ini bermusik: tet tat tet tot bunyinya... bunyi klakson motor, mobil, dan bis. Gak mungkin lo gak bakal denger bunyi-bunyi itu deh. Kita juga sempet ngelewatin beberapa taman kota. Di sekitar taman kota ini banyak Vietnamese (or should I say Viet kong??) pacaran dengan cara duduk-duduk di atas motor (again, feels like home...) Lucu deh, motor bejejer jejer ngadep taman, di atasnya cewe cowo peluk-pelukan dan cium-ciuman. Hihi!
Akhirnya ktia nyampe di rumah host. Host kita adalah Adam, Steve, May, and Annie... 4 great people who share one great 6 storey house (a.k.a semacem ruko) Adam itu orang Inggris yang terdampar di Saigon sebagai guru bahasa Inggris dan DJ yg lagi naik daun. Oh, he's so full of himself! but he's really fun! Seperti batre kelinci energizer yang gak abis-abis energinya... Sebelum terdampar, dia sedang menjalankan project keliling dunia 1000 hari dengan couchsurfing. Entah kenapa - dia nemplok di Saigon.
Steve itu super cool - santai -easygoing - cihuy... Kalau Adam itu Yin, dia Yang nya... Gak banyak omong, tapi lucu dan witty. Dia dari Kanada dan juga mengajar bahasa Inggris di Saigon. Gue juga bingung kenapa dia terdampar di sana, hehehe...
May adalah anak asli kampung sono... true Vietnamese yang lagi kuliah di Saigon. Dia ramah banget, tapi gue sama sisi agak setengah mati memahami aksennya...
Yang terakhir, Annie, pacarnya Steve. Dia lahir di Vietnam, tapi pindah ke LA waktu dia kecil. Setelah lulus kuliah, dia ke Vietnam untuk mengenal kembali root nya. Di antara semuanya, gue and Sisi paling deket sama Annie. Mungkin karena seumur, ngerumpi jadi asik banget... terutama urusan cowok. She reminded me of my girlfriends back home.
Gue dan Sisi disambut dengan senyum, pelukan hangat, bir (bergentong-gentong), dan -ehehehe- asap asap herbal yg "wangi"... kita tidur di lante pake kasur lipet (di Vietnam semua kasur lipetnya itu tipiiiis bgt-tapi namanya juga nompang nginep! gak boleh komplen!), tapi karena asap asap "wangi" itulah kita jadi tidur nyenyuuuaaaakkk... (high di malam pertama... hohoho)
Oh iya. Bir yang pertama kita cicip di Vietnam adalah bir lager bernama.... ZOROK. Kalo diimpor ke Indonesia pasti gak laku... taruhan deh.
Next episode: Thera dan Sisi menjelajah Saigon.
pic from: http://www.ratebeer.com/beerimages/full_size/73576.jpg
Kesan pertama tentang bandara Saigon (Tam Son Nhat namanya kl gak salah) adalah... besar dan sepiii.... jam 10 malem aja udah kosong melompong. Beda banget sama bandara Soekarno Hatta yang selalu ada kehidupan selama 24-7.
Lewat imigrasi tanpa masalah. Gue menunggu buntelan karung yang kita bawa (a.k.a Backpacks) , dan Sisi ke toilet. Gue tungguin si Sisi lamaaa banget baru dia muncul dengan kamera di tangannya. Ternyata foto pertama yang dia ambil adalah sebuah papan di dinding bertuliskan "Chuy!!!" (plis, deh.. sie...) Entah apa artinya... belakangan baru kita tau kalau Chuy itu artinya "Hati-hati" atau yg lebih kerennya versi Jerman: "Achtung!!!"
Karena bingung dimana bisa dapet bis (dan jam segitu kayanya gak ada bis juga), kami memutuskan naik taksi pake servis taksi airport yang mahaaaaallll sekali.... Kalo lo bisa dateng lebih siang, mending naik bis aja deh... ada bis yang langsung ke backpacker area di depan domestic terminal (kl dr international terminal ya jalan kali dl), tp gw lupa nomer berapa.
Oh iya, kita ikutan couchsurfing (couchsurfing.org), jadi kita berhasil dapet host untuk numpang nginep gratis di rumah orang - asik kan? Karena gak bisa bahasa Vietnam (kecuali "hello", "thank you", "how much", "oh my god", "mbak!" -untuk manggil waitress dan "weed" -hehehe), kami cuma nunjukkin alamat host ke sopir taksi. Ternyata si mas sopir juga gak terlalu tau alamat nya. Di catetan gue juga ada nomer telepon si host itu - eh mas sopir mengambil inisiatif buat nelpon si host pake hp nya dia! Gue dan sisi bertanya-tanya apakah itu bagian dari servis taksi airport yg mahal itu hehehe...
Selama perjalanan, pastilah kami liat kiri liat kanan. Hmm, kesan pertama tentang Saigon kurang begitu menggoda. Rasanya sama kaya daerah Kota atau Glodok, feels like home. Yang lucu adalah gimana jalanan di kota ini bermusik: tet tat tet tot bunyinya... bunyi klakson motor, mobil, dan bis. Gak mungkin lo gak bakal denger bunyi-bunyi itu deh. Kita juga sempet ngelewatin beberapa taman kota. Di sekitar taman kota ini banyak Vietnamese (or should I say Viet kong??) pacaran dengan cara duduk-duduk di atas motor (again, feels like home...) Lucu deh, motor bejejer jejer ngadep taman, di atasnya cewe cowo peluk-pelukan dan cium-ciuman. Hihi!
Akhirnya ktia nyampe di rumah host. Host kita adalah Adam, Steve, May, and Annie... 4 great people who share one great 6 storey house (a.k.a semacem ruko) Adam itu orang Inggris yang terdampar di Saigon sebagai guru bahasa Inggris dan DJ yg lagi naik daun. Oh, he's so full of himself! but he's really fun! Seperti batre kelinci energizer yang gak abis-abis energinya... Sebelum terdampar, dia sedang menjalankan project keliling dunia 1000 hari dengan couchsurfing. Entah kenapa - dia nemplok di Saigon.
Steve itu super cool - santai -easygoing - cihuy... Kalau Adam itu Yin, dia Yang nya... Gak banyak omong, tapi lucu dan witty. Dia dari Kanada dan juga mengajar bahasa Inggris di Saigon. Gue juga bingung kenapa dia terdampar di sana, hehehe...
May adalah anak asli kampung sono... true Vietnamese yang lagi kuliah di Saigon. Dia ramah banget, tapi gue sama sisi agak setengah mati memahami aksennya...
Yang terakhir, Annie, pacarnya Steve. Dia lahir di Vietnam, tapi pindah ke LA waktu dia kecil. Setelah lulus kuliah, dia ke Vietnam untuk mengenal kembali root nya. Di antara semuanya, gue and Sisi paling deket sama Annie. Mungkin karena seumur, ngerumpi jadi asik banget... terutama urusan cowok. She reminded me of my girlfriends back home.
Gue dan Sisi disambut dengan senyum, pelukan hangat, bir (bergentong-gentong), dan -ehehehe- asap asap herbal yg "wangi"... kita tidur di lante pake kasur lipet (di Vietnam semua kasur lipetnya itu tipiiiis bgt-tapi namanya juga nompang nginep! gak boleh komplen!), tapi karena asap asap "wangi" itulah kita jadi tidur nyenyuuuaaaakkk... (high di malam pertama... hohoho)
Oh iya. Bir yang pertama kita cicip di Vietnam adalah bir lager bernama.... ZOROK. Kalo diimpor ke Indonesia pasti gak laku... taruhan deh.
Next episode: Thera dan Sisi menjelajah Saigon.
pic from: http://www.ratebeer.com/beerimages/full_size/73576.jpg
1 Comments:
waw.....awal crita perjalanan yang menarik...:)
Post a Comment
<< Home