Saturday, May 19, 2007

menanti pengembara



sungguh tak gundah aku
dalam gulana kau tunjukkan seribu pasang wajah
seandainya saja laut tidak berbelah
seperti kala nuh menerjang merah

sungguh tak gundah aku
menanti kabut pinggirkan sapuan malam
seperti tarikan kuda pada kelasi
puing-puing apapun kan percikkan lalu waktu

sungguh tak gundah aku
menunggu tiap langkah demi langkah jalankan kisah
meniti kembali segala waktu yang pernah
mencari arti di balik arti dibalik arti

sungguh tak gundah aku
mengecup bibir yang sedang merindu
meski hati membatu seperti karang
dan sentuhan kulit terasa tajam

sungguh tak gundah aku
menyisakan sela-sela waktu
meski air mata menetes satu per satu
mengiring kepergianmu mengembara bersama dunia



Labels: ,

3 Comments:

Anonymous Iman Fattah said...

....................

Saturday, May 19, 2007  
Anonymous glasgowmegasnake glasgow mega snake said...

gundah gulita...

Sunday, May 20, 2007  
Anonymous maria ardiana said...

jika tak gundah....mengapa harus menangis? gundah itu lumrah....kata sang 'lelaki itu ada' => luka adalah sajak paling jujur!

Sunday, May 20, 2007  

Post a Comment

<< Home