Tuesday, October 17, 2006

Selamat!

Baru sejenak saja kusaksikan dua jelata
Yang menjijikan, lebih dari darah di selangkangan
Sejenak saja dua manusia bercinta di utara
Menjijikan, karena bodoh adalah selimut kalian
Dua jelata miskin ilmu kaya harta
Bersenggama bersuara uhahyeakcomeonbabyalright
Sedayang, bukanlah dulu itu lintah yang kita benci?
Yang ingin kau remukkan di bawah telapak kaki?
Yang pernah kau ludahi, tidak sudi untuk mengintip lagi di kedua jendela kepala
Dan kini kau menjadi sama hinanya dengan si lintah
Berselimutkan kebaikan dan ketulusan hati
Namun yang kulihat adalah dua otak tak tebih dari gumpalan asap knalpot
Hitam dan bau dan tidak sehat membunuh paru-paru
Dan kalian berkecup-kecupan seperti tuan putri dan pangeran yang baru mengucapkan ijab kabul
Walau di balik selimutmu kita semua bermain-main dalam lautan dosa
Aku tak ada bedanya dengan kau dahulu kala
Menggenggam lintah dalam tipuan, tertipu dalam genggaman lintah
Menghisap darahku yang sudah tidak lagi segar
Setelah ku sadar aku berada dalam lembah darah penuh tipu muslihat
Aku berkata: "NAJIS! NAJIS! NAJIS!"
Kau pun juga menggema "JIS! NAJIS! NAJIS! JIS... JIS... JIS..."
Dan najis akan tetap menjadi najis
Tak kan lagi kusentuh, sedikitpun tidak
Dan kini dihadapanku, tak lebih dari dua orang jelata
Dan sekarang akulah yang jadi nenek sihir bermata hijau dengan hidung bengkok berlendir
Penjahat tiada raga tiada belas kasih
Ketauhilah, wahai dua penghisap darah bermuka dua
Satu adalah lumba-lumba berotak ulat dan satu lagi adalah serigala berbulu domba
Kalian akan lihat nenek sihir ini beberapa tahun ke depan
Dia akan tertawa, bahagia di balik kebodohan yang kalian buat saat ini
Karena suatu saat nyawa bicara
Ada banyak hal lebih daripada pengorbanan sia-sia
Dan lintah itu, sejak dahulu menipu kita semua
Dia bisa menghisap darah siapa saja
Tapi aku memang lebih jahat dan lebih cerdik dari lintah
Aku memilih tertawa
Mentertawakan kalian
mentertawakan kebodohan
Bahkan sampai terbawa ku ke mimpimu
Sekian, kuucapkan selamat atas kebodohan dan kemunafikan kalian

Depok, 17 Oktober 2006

0 Comments:

Post a Comment

<< Home