Sebuah Puisi Tandem Bersama Gema
Langkahi panggung terbuka
Dengan wajah berbeda
Cahaya membawa dunia
Dimana seseorang kenakan topeng pecinta
menarilah, seperti helai-helai sajak
meski perih
meski luka
menarilah, seperti helai-helai sajak
Seperti jelaga yang terbuka diantara lelangit jingga
Menangkap helai-helai sajak yang tersesat
Meski rindu
Meski pilu
Kutunggu kau di tengah kumulus kelabu
sepi paling giris adalah panggung kita
ngilu paling pedih adalah lagu-lagu kita
tetaplah menari,
senja masih begitu jauh
menarilah seperti impian rapuh
ritus apalagi yang kita punya selain kenangan?
dan luka
adalah sajak yang selalu datang, bukan?
menangkap helai-helai sajak yang tersesat
impian rapuh kita
dan luka
dan luka
dan luka
luka
yang menghidupkan kita
Margonda Raya, 3 Maret 2006 00:24
Pink: Thera
Purple: Gema
Dengan wajah berbeda
Cahaya membawa dunia
Dimana seseorang kenakan topeng pecinta
menarilah, seperti helai-helai sajak
meski perih
meski luka
menarilah, seperti helai-helai sajak
Seperti jelaga yang terbuka diantara lelangit jingga
Menangkap helai-helai sajak yang tersesat
Meski rindu
Meski pilu
Kutunggu kau di tengah kumulus kelabu
sepi paling giris adalah panggung kita
ngilu paling pedih adalah lagu-lagu kita
tetaplah menari,
senja masih begitu jauh
menarilah seperti impian rapuh
ritus apalagi yang kita punya selain kenangan?
dan luka
adalah sajak yang selalu datang, bukan?
menangkap helai-helai sajak yang tersesat
impian rapuh kita
dan luka
dan luka
dan luka
luka
yang menghidupkan kita
Margonda Raya, 3 Maret 2006 00:24
Pink: Thera
Purple: Gema
0 Comments:
Post a Comment
<< Home