Seorang Perempuan
Seorang perempuan mengais sisa-sisa yang terbuang di sampah
Mencari diantara jejak-jejak kertas yang terbakar melalui ingatan waktu
Pernahkan ia dicintai selayaknya kisah dalam malam-malam penuh hantu di mimpinya?
Ia hanya mencari sisa-sisa cinta yang dapat bertahan dalam jiwanya
Sebelum semua itu habis terbakar rasa kosong yang tengah dideritanya
Ia masih ingin mempercayai makhluk bernama cinta, tapi rupanya cinta kurang kooperatif!
Masihkah cinta menginginkan eksistensinya di dunia?
Atau ia bahagia membiarkan dirinya terbakar menjadi abu?
Seorang perempuan mengais-ngais abu yang kini sudah menjadi debu, jauh tertinggal di bawah sana
Ayo! Jangan Menyerah! Pikirnya...
Karena perempuan itu tidak mau ngeaku kalah
Dan hanya tidak ingin menikah dengan kekosongan
Karena sepi perlahan mulai menggerogoti hatinya
Menyisakannya dengan lubang-lubang yang perlahan membusukkannya diam-diam
Bekasi, 22 Januari 2006
Mencari diantara jejak-jejak kertas yang terbakar melalui ingatan waktu
Pernahkan ia dicintai selayaknya kisah dalam malam-malam penuh hantu di mimpinya?
Ia hanya mencari sisa-sisa cinta yang dapat bertahan dalam jiwanya
Sebelum semua itu habis terbakar rasa kosong yang tengah dideritanya
Ia masih ingin mempercayai makhluk bernama cinta, tapi rupanya cinta kurang kooperatif!
Masihkah cinta menginginkan eksistensinya di dunia?
Atau ia bahagia membiarkan dirinya terbakar menjadi abu?
Seorang perempuan mengais-ngais abu yang kini sudah menjadi debu, jauh tertinggal di bawah sana
Ayo! Jangan Menyerah! Pikirnya...
Karena perempuan itu tidak mau ngeaku kalah
Dan hanya tidak ingin menikah dengan kekosongan
Karena sepi perlahan mulai menggerogoti hatinya
Menyisakannya dengan lubang-lubang yang perlahan membusukkannya diam-diam
Bekasi, 22 Januari 2006
0 Comments:
Post a Comment
<< Home