Sunday, June 10, 2007

die die, indie, die!

katanya, "indie" scene adalah arus alternatif dari mainstream
katanya, "indie" adalah gerakan subkultur melawan budaya dominan
katanya, anak "indie" itu harus unik
katanya, anak "indie" asik berat jooo....

subculture (equals) counter-culture (unequal)  mainstream culture
(subkultur adalah sebuah counter-culture <budaya perlawanan> terhadap budaya dominan yang berlaku)

tapi kata para pakar, budaya itu selalu begerak... budaya itu gak statis... identifikasi, representasi, identitas, dan definisi selalu berubah
yg sekarang subkultur bisa tiba tiba jadi mainstream karena tren
yg sekarang mainstream bisa termakan waktu dan jadi subkultur

ketika "indie" mulai jadi mainstream,
ketika semua org pengen jadi "indie"
apa lagi dong yg dilawan? apa lagi dong yg "indie"?


die die, indie, die!


Further Reading:
Clive Barker - Cultural Studies: Teori dan Praktik (2002)
dan potongan -potongan fotokopian dari buku-buku kuliah ilmu budaya yang saya lupa judulnya apa....

Labels:

22 Comments:

Anonymous Pugar Restu Julian said...

makanya kalo mau indie harus anti kemapanan...jadi harus selalu dinamis!

Sunday, June 10, 2007  
Anonymous feek h said...

ya ya ya ternyata indie hanya sebuah kata-kata tidak berarti sekarang... 3 tahun yang lalu masih diagung-agungkan lho...

Sunday, June 10, 2007  
Anonymous maria ardiana said...

uga...anti kemapanan apaan sih? ga ngerti saiah :P

Sunday, June 10, 2007  
Anonymous Thera Paramehta said...

itu dia. budaya dan manusia itu pasti dinamis, pasti gak statis, pasti berubah dan bergerak. kalaupun sekarang memegang idealisme anti kemapanan dengan tegas, gak akan ada yang bisa menjamin bahwa itu akan selamanya seperti itu. pasti akan ada perubahan dalam dirinya, dan kesadaran bahwa suatu saat butuh duit, suatu saat pengen settle down, dsb dsb. dan budaya pun berubah, bergerak ke arah yg kita semua gak pernah tau. siapa sih yg sangka akhirnya indie jd seperti ini? hihihihihihihiii... kita gak akan pernah tau gimana 10 thn yg akan datang....

Sunday, June 10, 2007  
Anonymous Pugar Restu Julian said...

maksudnya itu kalo dah kena comfort zone harus bisa keluar dari situh! =)

Sunday, June 10, 2007  
Anonymous maria ardiana said...

yaiks....kena bangeeeeeet, secara comfortzone gw adalah 'bangun pagi', apakah lalu saia kurang indie? huehuheuheuehueh ;p

Sunday, June 10, 2007  
Anonymous glasgowmegasnake glasgow mega snake said...

saia lebih comfy dengan kata2 D.I.Y dibandingkan indie hehehe

untuk sekarang2 ini kata 'indie' udh gak seseru dulu artinya dan maknanya haha

Sunday, June 10, 2007  
Anonymous Thera Paramehta said...

arrgh.. benarr... bangun pagi enak bgt... comfoorrtt bgt, habis itu tidur lagi sampe siang... hoah. enak. mandi pagi itu baru hal yg sulit!!! hmmm, berarti kita sama2 kurang "indie", sis...

Sunday, June 10, 2007  
Anonymous Everybody Loves Irene Band said...

hahaha.. dari awal taun 2007 ini kalo ada media atau orang nanya ke ELI.. "ELI band indie ya?"


gue dan teman2 gue dengan bangga jawab: "enggak! kita band DIY! Do It Yourself!"

udah sebel aja dikit2 dibilang indie..

Sunday, June 10, 2007  
Anonymous feek h said...

mungkin terdengar klise dan naif ya.. tapi bukannya yang penting itu musiknya ya ? peduli setan dengan label kita sebagai indie, DIY, atau artis major label.. ada sih pride sebagai DIY tapi dimana sisi DIY-nya kalau kita masih suka protes sama orang label "indie" kita gara-gara distribusi nggak beres.. dimana DIY-nya kalau kita titip edar sama Label besar ??

Monday, June 11, 2007  
Anonymous Thera Paramehta said...

iya saya setuju... wah jadi malu euy, gw sering protes soal distribusi label gue, hehehe

Monday, June 11, 2007  
Anonymous Poetic Digital said...

Indie itu kan cutting edge...jadi selalu mencari perubahan baru

Monday, June 11, 2007  
Anonymous Pugar Restu Julian said...

kalo gue sih sekarang menyebutnya DIO atau Do It Ourselves, karena DIY berkesan jadi sendiri banget, kalo DIO lebih berkesan bareng2x ngerjainnya...hehehe

dan benar yang penting musiknya, gue juga kalo bisa titip edar sama label besar daripada sendirian...jadi lebih terasa DIO-nya hehehe

dan mar, mungkin kalo lo bangun pagi trus tidur lagi itu gak indie...kekekek...jalan pagi keliling kompleks dong kayak gue sekarang nih...hehehe biar gak sakit lagi!

Monday, June 11, 2007  
Anonymous soleh solihun said...

namanya juga proses. yang tadinya terpinggirkan, atau yang melawan, ketika berhasil melawan, sudah wajar kalau akhirnya jadi seperti yang dilawan mereka dulu.

Monday, June 11, 2007  
Anonymous Iman Fattah said...

lah, katanya ELI band "major"? (a.k.a de majors)

hehehe

Monday, June 11, 2007  
Anonymous Thera Paramehta said...

uga kerennn... DIO keren, ga....

erm.. bicara soal proses, ya itulah... emg menurut gw dr awal this so-called "indie" tuh bkn hanya musik, tp juga budaya. dan ciri khasnya budaya adalah... "gak pernah statis" alias pasti gerak terus.. hehehe

anyway, postingan blog ini terinspirasi dr seorang temen... yg setiap ngobrol selalu berusaha kliatan "indie" dengan mengeluarkan topik2 "indie" teranyar saat ini... hehehe, "indie" seems sooo out of date now... :-p
oh well, i started as a poser too at first, what the hell... it's just part of the culture we live in

Monday, June 11, 2007  
Anonymous Iman Fattah said...

kayaknya tau nih...hueheheh...

Monday, June 11, 2007  
Anonymous maria ardiana said...

huahuauahuauahuha......males ah ga! DIY alias kerjain aja sendiriiiiiii....kekekkekekekkk

Tuesday, June 12, 2007  
Anonymous Pugar Restu Julian said...

mar mar gue kan DIO bukan DIY kekekek

Tuesday, June 12, 2007  
Anonymous maria ardiana said...

jalan paginya itu lo gaaaaaaaaa......muales buangetttttttttt....kekekekkekkkk

Tuesday, June 12, 2007  
Anonymous Pugar Restu Julian said...

gak boleh males...dah gede...yuuk yuukk! satu...duaaa...hehehe

Tuesday, June 12, 2007  
Anonymous ico wirawan said...

itu bukunya ada di toko buku ga?
penting nih..buat penelitian...
thx ya

Saturday, March 29, 2008  

Post a Comment

<< Home