Mencumbu Tuhanku
Tak tentu
Tak tentu
Tak tentu arah warna-warna ini mengiring
Hanya tamparan dari sabda-sabda alam
Hanya sedikit tipuan dari banyak pendeta yang berani berucap “Haleluya!”
Ah, tuhan yang kupuja lebih tidak emosional
Seperti pacar yang tidak akan mengeluh walau tidak dikasi kabar
Emosi itu memang harus sedikit ditimang-timang
Dalam alam tidak tersadar dimana tuan putri selalu tertidur
Dan tidak ada Pangeran yang akan membangunkan
Karena tidak ada cinta pertama
Tek tentu, tak tentu
Tak tentu arah menentu
Hanya angin tanpa kabar
Tempat dimana pikiranku tersandar
Tidak bimbang
Bahkan sangat tepat
Pemujaan pada dewa-dewa yang tak lagi bisa terlihat
Mata manusia yang sudah terlalu banyak tertiup asap
Magis itu ada di hati, teman
Sensasi spiritualitas dari semesta dan matahari-mataharinya
Ah, tangan-tanganku menari
Bersama putaran jiwa
Kasat mata
Berputar
Menari
Tak tentu
Menentu
Sekarang aku siap mencumbu tuhanku
0 Comments:
Post a Comment
<< Home