Sunday, December 24, 2006

Mencumbu Tuhanku

Tak tentu

Tak tentu

Tak tentu arah warna-warna ini mengiring

Hanya tamparan dari sabda-sabda alam

Hanya sedikit tipuan dari banyak pendeta yang berani berucap “Haleluya!”

Ah, tuhan yang kupuja lebih tidak emosional

Seperti pacar yang tidak akan mengeluh walau tidak dikasi kabar

Emosi itu memang harus sedikit ditimang-timang

Dalam alam tidak tersadar dimana tuan putri selalu tertidur

Dan tidak ada Pangeran yang akan membangunkan

Karena tidak ada cinta pertama


Tek tentu, tak tentu

Tak tentu arah menentu

Hanya angin tanpa kabar

Tempat dimana pikiranku tersandar

Tidak bimbang

Bahkan sangat tepat

Pemujaan pada dewa-dewa yang tak lagi bisa terlihat

Mata manusia yang sudah terlalu banyak tertiup asap

Magis itu ada di hati, teman

Sensasi spiritualitas dari semesta dan matahari-mataharinya

Ah, tangan-tanganku menari

Bersama putaran jiwa

Kasat mata

Berputar

Menari

Tak tentu

Menentu


Sekarang aku siap mencumbu tuhanku

0 Comments:

Post a Comment

<< Home