Saturday, September 06, 2008

Why?!?!?!?!?!?

I've been thinking a lot lately. It was such a dilemma. I wasn't just pretending. All this time, everything I felt was real.

It is just, there's this 'something' in me that I can't understand, no matter how hard I've tried

I need to find the answer
I need to find my path

when? where? who? what? why? how?
Even the simple WH-questions can't give me any answer

I am as ravenous as Rafflesia Arnoldi
I am as suffering as the mother earth crying for help
I am as sad as Mother Mary in the pieta
I am as mad as the Katrina storm and Aceh's tsunami
I am as in love as Marguerite Duras, as liberated as Jack Kerouac, lost in lust as Anais Nin

I am blank as plain paper
But I want my own ink and brush
I want to find myself in me

Why, sister? Why did you run away and gamble with your life?
And why aren't you feel afraid of it?
Why are you feel too afraid of making big mistakes?

You are a human, not an avatar, not a prophet
Even if you are one...
You are just a prophet for yourself
Not the whole world
And by the way, the universe is already dead, or at least she's dying


I'm mourning
For the lost souls
For unfinished self-searching

Labels:

43 Comments:

Anonymous risyiana muthia said...

i think self-searching is supposed to be unfinished... neverending. i think forever human should feel dissatisfied, for if we get satisfied, we'll stop digging...

Saturday, September 06, 2008  
Anonymous maria ardiana said...

sis! sabar yah....kandang sampi-nya belom beres juga :(

Saturday, September 06, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

sis... aku mau ngekost dirumahmu :'(
baru seminggu ngajar udah pilek!!!

Saturday, September 06, 2008  
Anonymous R Saras said...

the pain i can relate to.

Saturday, September 06, 2008  
Anonymous Saut Situmorang said...

hahaha...

ngomongin apa lo!

kalok gak bisa Inggris, udah pakek Melayu aja! gaya banget padahal ndeso!!!

bikin malu orang Indonesia aja nulis jelek ginian dalam bahasa Inggris!!! belagak paham "feminisme" lagi!!!

what a shithead!

hahaha...

Thursday, September 11, 2008  
Anonymous Saut Situmorang said...

IN BED WITH AYU UTAMI

Ada 10 + 1 cara untuk membawa Ayu Utami, Si Parasit Lajang, ke tempat tidur: (1) jangan janjikan perkawinan, karena (2) itu tidak dirasakan perlu, karena (3) dia memang tidak peduli soal itu, walau (4) sebenarnya sih dia juga amat peduli, cuma soalnya perkawinan itu kan sebuah konstruk sosial, sebuah idealisasi, sebuah mitos yang disejajarkan dengan kelahiran dan kematian, yang melanggengkan dominasi laki-laki atas perempuan, terutama perkawinan antara satu laki-laki dengan beberapa perempuan atau poligami. Idealisasi perkawinan masyarakat patriarki yang kebanyakan merugikan kepentingan perempuan itu (poligami dan kekerasan domestik) telah membuatnya (5) trauma, bukan terhadap laki-laki (seperti yang dikira banyak orang, misalnya seorang ibu pendakwah di televisi) tapi justru terhadap sesama perempuan! Para sesama perempuan ini, yaitu “perempuan-perempuan pemuja perkawinan”, tidak sadar bahwa mereka telah tunduk dan melanggengkan nilai-nilai patriarki dengan sikap mereka yang mengagungkan arti perkawinan antara laki-laki dan perempuan [tentu akan sangat menarik, bagi kita, untuk mengetahui apa yang terjadi pada perkawinan pasangan lesbian dan gay, kaum queer itu, dalam masyarakat patriarki, menurut Ayu Utami!] dan sikap mereka itulah yang membuatnya trauma. Para perempuan tersebut telah jadi pencemburu, pendengki pada perempuan lain karena mereka tidak mendapat suami, tidak laku, perawan tua. Sindrom perawan tua inilah yang jadi trauma, jadi luka itu, dan untuk menunjukkan bahwa sindrom perawan tua itu juga cuma sebuah konstruk sosial, maka perkawinan antara laki-laki dan perempuan mesti ditolak. Tapi walaupun perkawinan adalah sebuah konstruk sosial, tidak begitu saja orang bisa memasukinya. Diperlukan juga (6) bakat untuk merealisasikannya dan faktor ini pula yang tidak dimiliki Ayu Utami. Tidak adanya bakat untuk segala yang formal dan institusional telah juga membuatnya menolak perkawinan antara laki-laki dan perempuan. (7) Demografi juga sebuah faktor menentukan, menurutnya. Perkawinan antara laki-laki dan perempuan tidak menarik baginya karena adanya tuntutan untuk menghasilkan keturunan, untuk beranak-pinak. Dia tidak mau menambah angka pertumbuhan penduduk dengan membelah diri dalam sebuah proses reproduksi. Tapi, walau anti reproduksi genetik, Ayu Utami, ternyata, tidaklah anti (8) seks! Syukurlah. Siapa bilang seks itu tidak enak dan perlu, tidak menyebabkan ketagihan! Tidak ada itu free sex bahkan yang one-night-stand sekalipun, dan justru karena tidak gratis itulah maka kita kecanduan, bukan! Dan kalau (9) sudah terlanjur asyik melajang begini, untuk apa lagi sebuah perkawinan, yang nota bene cuma sebuah formalitas perizinan untuk berhubungan seks doang! Kalau ada yang terkagum-kagum terpesona pada kelajangan yang parasit macam begini dan pengen tahu apa sih penyebabnya, maka ternyata semuanya ini bisa jadi begini hanyalah karena alasan psikologis, bukan ideologis ―(10) Ayu Utami cuma tidak mudah percaya kok! Kritis, bisa jadi. Bukankah merupakan sebuah bukti sikap kritis pertanyaan atas konsep perkawinan antara laki-laki dan perempuan dan reproduksi genetik berikut ini: “Tapi, siapa yang bisa jamin bahwa pasangan tak akan bosan dan anak tidak akan pergi?”!

Kesepuluh hal di atas merupakan (+1) “sikap politik seks”, “ideologi tempat tidur” yang mesti dipahami oleh setiap laki-laki yang ingin mengajak Ayu Utami tidur, walau cuma sekedar sebuah one-night-stand doang.

Tapi tentu saja ada detil-detil lain yang juga mesti diperhitungkan oleh setiap laki-laki pemuja Si Parasit Lajang penulis novel sensasional Saman ini. Bukankah, kata orang, sesuatu yang terlalu mudah didapat biasanya tidak meninggalkan kesan yang cukup menawan untuk dikenang? Easy-come-easy-go-ism.

Tubuh yang indah adalah sebuah foreplay yang mesti ada dalam ars sexuālis à la Ayu Utami. Jangan nyatakan birahimu dengan sekuntum bunga, itu mah udah kuno hah! Say it with your body, your hard and beautiful body! Ingat kan pepatah itu: Good man is hard to find, but hard man is good to fin

Thursday, September 11, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

hahaha...
bukannya saya yg harus balik ngomong bapak saut ini yang kenapa?

saya masih muda, pak. baru mau 24 tahun. wajar tulisan masih curhat dan ngaco nggak jelas. yang aneh... baru kali ini tulisan saya yang kacrut ini dapet tanggapan ajaib dari orang seterkenal bapak.

pake bahasa inggris bukan karena sok, pak.. tapi karena lagi belajar. biar lancar. namanya juga belajar bahasa, gimana mao bisa kalo nggak dipake terus? dan bukan berarti saya nggak bangga sama bahasa ibu saya, lho... buktinya saya juga banyak nulis pake bahasa indonesia.

tulisan jelek? gapapa... namanya juga curhat, yang penting sekarang udah lega. katarsis. bapak nggak suka, ya wes... urusan bapak sendiri, bukan urusan saya. ini kan cuma blog pribadi, siapa aja bebas nulis apaan aja... dan saya juga udah siap dihina-hina sama orang-orang seajaib apapun kalo emang ada yang gak suka.

berlagak paham "feminisme"? terserah. jujur waktu nulis bener-bener gak mikir apa-apa lagi, apalagi paham ini dan paham itu. feminisme kek, kolonialisme kek, kontolianisme kek... bodo amat. kalo emang menurut bapak tulisan ini "berlagak feminisme", berarti itu interpretasi bapak dan bapak punya hak penuh untuk itu.

I'm a shithead? gapapa. walopun "shit", paling nggak saya masih ada "head" nya lah... better than just a stinky shit without head like you...

salam pak, buat istrimu yang manis itu. waktu masih kuliah dulu, saya beli buku kumpulan essei nya lho...

Thursday, September 11, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

Pak Saut, padahal saya sudah senang lho pas tahu kalau Bapak buang sampah di blog saya... Karena biasanya blog-blog yang "disampahi" Bapak jadi sering dibaca dan dikomentari orang... :-D

Tapi sayang, setelah saya baca comment bapak yang berikutnya tentang Ayu Utami, saya jadi tahu motivasi Bapak apa... Kalau mau menghina tulisan saya, silahkan saja... tapi gak usah disertai dengan kampanye anti Ayu Utami di blog saya lah pak...

kalau memang ingin menghina, menghinalah dengan tulus... hahaha :-D

Thursday, September 11, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

Pak Sauut... kok diem aja pak? Ngomong dong ah.. colek nih.. hihihi... ;-)

Thursday, September 11, 2008  
Anonymous maria ardiana said...

hihhihiii.... :D

Friday, September 12, 2008  
Anonymous nimas bosco said...

buset deh...gimana klo bapak baca diary saya yah? kadang pake bahasa jawa campur inggris, sunda campur betawi...perancis campur bahasa alien hahaha....

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

bikin bahasa sendiri aja yuk! whihihi....

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Pugar Restu Julian said...

nyampah abis!

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

abeezz...

nyampahan mana ama elo, ga??? bagaimana kalau kalian bedua perang sampah? ahahahaa...

btw, selamat bersahur ria, semuanya...

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Gucap BadSectors said...

daripada buangnya di sungai, mencemari lingkungan. gapapalah buang sembarangan di sini. itung-itung kontribusi loe girl, buat kampanye lingkungan.... XD

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Saut Situmorang said...

hahaha...

dasar shithead ya shithead!

kacian, umur 24 belom dewasa-dewasa.

masih netek ama mamilu ya!!!

elo kan yang ejekin Katrin tanpa dia pernah apa-apa dengan elo! elo bilang eseinya yang nulis mungkin aku dan lain sebagainya. elo tahu siapa dia? dia itu dosen S-2 di IRB Universitas Sanata Dharma Jogja dan kepala Media, Art, Women Studies Sadhar. elo siapa??? nulis aja goblok, Inggris goblok, udah umur 24 masih nganggap anak-anak yang musti diaminin bullshitnya, punya kepala tapi taik melulu isinya juga bangga! gawat!!!

dasar inlander!!!

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Saut Situmorang said...

"I've been thinking a lot lately. It was such a dilemma. I wasn't just pretending. All this time, everything I felt was real."

Inggris apaan nih!!! udah grammar ancur abis, vocab lo aja brantakan!!!

norak lo!

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Saut Situmorang said...

"I am as in love as Marguerite Duras, as liberated as Jack Kerouac, lost in lust as Anais Nin"

just name-dropping so people think you read books!!!

just like the title of this shit blog, pretentious!

mo ikut-ikutan New Age ya!

dah telat satu abad lo!!!

kacian!!!

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

saya tau pak, ibu katrin bandel itu siapa... kan saya sudah baca bukunya.

saya siapa? saya ya thera. baru lulusan S1, nulis dan inggris boleh lah dibilang goblok. tapi kata siapa orang goblok gak punya hak nulis? gak punya hak mikir secetek apapun itu?

saya sih nggak pernah merasa pernah mengejek seorang katrin bandel. katrin bandel juga nggak pernah ganggu saya, kok! bukannya emang duah resiko ya kalo berani menulis untuk dibaca orang, ya siap aja kalo ada orang yang menanggapi. siap aja kalau jadi isu yang dibaca dijadikan bahan diskusi di mana-mana... di blog orang kek, di diskusi komunitas kek, di tengah-tengah sebuah kuliah sastra kek, di pojokan-pojokan kantin kampus kek...

saya heran. kenapa sih kalau ada orang yang menyangkal katrin bandel bapak saut ini selalu sewot? seperti waktu di milis forum-pembaca-kompas... gileee... sewotnya.... emangnya semua orang harus sependapat dengan ibu katrin dan pak saut ya? nggak semua orang juga kok sependapat dengan saya, dan saya sih ngga apa apa...

saya sih cukup tahu aja. bapak jadi menghina-hina saya seperti ini karena sakit hati kalau dulu saya pernah berkomentar gitu atas tulisannya ibu katrin bandel. kan saya udah bilang, pak. ngehinanya yang tulus dong... jangan pake motivasi tertentu...

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Asriat Ginting said...

Wah sadis banget komentarnya... Apa nggak bisa lebih santun gitu?

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

komennya siapa nih?
wah maaf ya... sekarang gue lebih santun deh. biar nggak disamain sama pak saut...

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Asriat Ginting said...

Komennya Bang Saut.

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

penulisan pertama pake emosi
baru habis itu diedit
biasanya sih kalo saya gitu.

tapi berhubung ini tulisan sekedar tulisan curhat, jadi nggak saya edit lagi. kalo saya jadi dianggep goblok gara-gara tulisan ngaco yang nggak diedit udah saya publish, ya udah resiko saya. namanya juga blog.

grammar salah ya? yang mana pak? setelah berdiskusi dengan seorang dosen bahasa inggris, kami sepakat tidak ada yang salah dengan grammar di sini. karena semua tenses yang saya pakai bisa saya berikan penjelasan yang dapat diterima. kalau soal vocab memang terbatas sekali. biasanya setelah menulis, saya buka thesaurus untuk cari padanan vocab yang lebih pantas. tapi untuk blog ini, buat apa? ini kan hanya curhat. tujuan utama saya bukan untuk bikin tulisan bahasa inggris yang super bagus tapi untuk meluapkan perasaan saya saja. setelah menulis, saya jadi lega. target saya tercapai.

struktur penulisan emang ngasal. ya karena itu tadi, ini bukan academic writing, bahkan bukan puisi (lihat kategori postingan ini, hanya masuk ke kategori "blog", bukan "puisi") Memang nilai TOEFL saya belom nyampe target yang saya inginkan sih, saya sih maunya 600, tapi belum sampai. pastinya inggris bapak lebih bagus dong...

Emang kata siapa norak itu salah? Tokh "kenorakkan" nggak ganggu siapa-siapa. "Kenorakkan" gak membunuh siapa-siapa. Kalau saya norak, ya udah, saya yang tanggung akibatnya, tokh? bukan bapak. kenapa sewot? nggak terima kalau orang goblok dan norak seperti saya berkomentar tentang tulisan-tulisan Katrin Bandel dan Bapak?

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

gapapa bang astriat, orangnya emang kaya gitu kok. hehehe...

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

wakakakaaa...

terus kenapa? itu kan saya... bapak nggak suka juga gapapa kok!

this blog is all about honesty, sir... that's why sometimes i write without editing it. so people can "read" the real me. my mind and thoughts, even my flaws and stupidity.

I won't stop people from hating my writing, it's their rights. This is why I won't stop you.

If I were you (or your wife), I would do the same.

Friday, September 12, 2008  
Anonymous soleh solihun said...

oooh, penyebabnya ini toh. ya ya ya. gua ngerti sekarang.

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Saut Situmorang said...

hahaha...
emang lo goblok sih, kok sewot! dan aku BUKAN bapakmu, jangan panggil-panggil "pak". sok sopan lo ah, munafik!
cobak ingat-ingat pakek shitheadmu itu kronologinya. kan elo yang duluan ngejek Katrin. ingat tuh, elo ngejek Katrin! bilang feminismenya naif! bilang yang nulis eseinya aku suaminya! ingat gak shitheadmu itu! elo jangan muter-muter fakta!!! elo ngejek!!!
kalok emang elo mo bantah tulisan Katrin, bantahlah dengan bener! dengan tulisan jugak, bukan dengan gosip murahan di belakang orangnya!!! elo pikir yang elo lakukan itu bukan perbuatan bejat!!! gile moral lo!!!
elo heran aku sewot ama orang bodoh di milis forumpembacakompas! ya kerna budaya elo nerima aja gosip dan anggap gosip itu kritik ilmiah. belajar sana yang benar! biar maju lo!!!
menghina yang tulus! istilah apa ini! gile!!!
udah dah, elo itu membosankan! udah goblok, sok pinter! otak lo gak nyambung! memang lo cocok baca ayu utami!!! kacian!
hahaha...

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Saut Situmorang said...

hahaha...

gaya lo, honesty my ass!
kegoblokan dibilang "honesty", dibilang "curhat", kacian!
dengan elo, aku gak perlu sopan!
you don't fuckin deserve it, baby!!!

hahaha...

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Saut Situmorang said...

hahaha...
sok kenal lo!
ngaca dulu baru komentarin orang lain!!!

lo cuman sampah kayak blog pretensiusmu ini!!!

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Saut Situmorang said...

hahaha...
dasar munafik!
kenape lo buang komentarku yang berisi kutipan dari ejekanmu di blog "britinvasion" itu!!! dasar busuk otak lo! sengaja, biar pengunjung blog sampahmu ini gak tahu alasan sebenarnya kenapa aku "sewot" ama lo!!!

dasar Miss Pretentious!!!

hahaha...

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Saut Situmorang said...

nih sampah lo, dari blog "britinvasion"


"oengoemeloeloe said
tapi argumennya katrin bandel sangat lemah. karena hanya berbasiskan asumsi- tanpa bukti.

oke lah kalau gaya tulisan ayu dalam esai dan novel itu berbeda... kalau memang dia sengaja ya siapa yang tahu? penulis sehebat ayu utami pasti paling lihai dalam menyesuaikan kebutuhan tulisan. yang namanya menulis essay untuk di koran dan menulis sastra sudah tentu penggunaan bahasanya pasti berbeda. sastra itu lebih idealis, makanya penuh metafor, sedangkan essay ditulis untuk menyampaikan ide dan argumen secara jelas. tokh kalaupun dulu GM juga terlibat dalam penulisan saman/larung, siapa yang benar2 tau kecuali Ayu, GM, dan Tuhan? (jauh sebelum gosip ayu&GM beredar, saya malah dengarnya ayu utami dibantu oleh budhi dharma...hehehe) inilah kenapa menurutku argumen katrin bandel itu naif sekali.

saya juga pernah membaca essay Katrin Bandel dalam kumpulan essainya "Perempuan, Sastra, dan Seks" yang menyerang habis2an Saman. Menurut Katrin "Saman" sebagai pencerahan feminisme itu dianggap berlebihan karena "bunga karnivora" (vagina) dalam saman masih merindukan "mangsa" (penis). dari argumennya ini saya menangkan bahwa pengertian katrin itu yg namanya feminis - perempuan harusnya tidak butuh laki2 sama sekali. naif sekali... mungkin yg ada dipikiran katrin itu feminisme=lesbianisme (yg sangatlah salah) justru dengan ayu menghidupkan "bunga karnivora" sebagai subjyek-itulah wacara feminis yg dibawa ayu dengan suksesnya.

melihat kelemahan argumen katrin bandel yang selalu berulang ulang itu... (terutama essay2nya di republika) saya justru meragukan katrin bandel (beserta suaminya, tentu. siapa yg tahu kalau pemikiran katrin bandel pun juga dikompori -atau bahkan ditulisi, hehe-sang suami) dan semakin meyakinkan ayu... (yang diserang dan dituduh seperti apapun dia tetap senyum2 santai)"

Friday, September 12, 2008  
Anonymous KAPITALISM kadaver said...

arghhhhhhhhhh.....untuk menghina seorang Ayu anda sampai hrs menuliskn judul IN BED WITH AYU UTAMI...seakan-akan anda prnh tdr seranjang dgn dy..awalnya sy mencoba menghormati anda tp melihat serangan anda yg membabi buta..marilah bersikap adil...mengapa harus membicarakn kehidupan pribadi seorg penulis..ini bkn bagian dr acara gosip di tv-tv kn?atau anda ingin mempraktekkan teori psikoanalisis yg tdk pd tmptnya?

Friday, September 12, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

hear hear!

wakakakaaa...

Saturday, September 13, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

biar deh orang nilai, siapa sih yg harus dikasihani disini...
biar juga orang nilai, siapa sih yg sebenernya ngegosip...

Saturday, September 13, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

bang saut (sekarang kupanggil "bang" deh...) kurang teliti deh. coba liat kalimat ini deh...

"siapa yg tahu kalau pemikiran katrin bandel pun juga dikompori -atau bahkan ditulisi, hehe-sang suami"

kan saya nulisnya "SIAPA YANG TAHU"
artinya: YA SAYA NGGAK TAU!!! siapapun juga nggak ada yang tahu (kecuali bang saut sendiri, katrin bandel, dan tuhan!) jadi bang, saya nggak nuduh atau ngegosip. saya melemparkan pertanyaan pada pembaca dan membiarkan pembaca menerka-nerka sendiri.

sama halnya juga ketika saya menyatakan bahwa keterlibatan GM pada tulisan-tulisan Ayu nggak ada yang tahu karena gak keliatan fakta yang bersifat otentik. Siapa yang tahu soal keterlibatan GM pada tulisan-tulisan Ayu Utami kalau bukan Ayu, GM, dan Tuhan???? saya juga gak tau jawabannya, kan saya bukan Ayu Utami, bukan GM, bukan pula tuhan!

Saturday, September 13, 2008  
Anonymous maria ardiana said...

....... :)

Saturday, September 13, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

;-)

Sunday, September 14, 2008  
Anonymous p0p p0p said...

keren!!!

Monday, September 15, 2008  
Anonymous mbakyu trisia said...

stuju!!!....hehehe.....

Tuesday, September 16, 2008  
Anonymous mbakyu trisia said...

keren nih......ini puisi atau curhat ya?

*maaf masih blajar sastra....:)

Tuesday, September 16, 2008  
Anonymous Idiot Supreme said...

me dumb, me write, me don't care

Tuesday, September 23, 2008  
Anonymous Pugar Restu Julian said...

me me cu cu

Tuesday, September 23, 2008  
Anonymous Thera Paramehta said...

*hoek*

Wednesday, September 24, 2008  

Post a Comment

<< Home