Pengen Bikin Sekolah Musik Rock!!! Huahaha...
Gue baru aja nonton "Rock School". No, it's not that comedy starring Jack Black. It's a real featured documentary film. Gila, pembukanya aja udah bikin nyess, kids with guitar and rock n roll attitude on a rock gig. Dokumenter ini ngegambarin gimana berjalannya sebuah sekolah musik dengan idealisme rock attitude.
I've always wanted to be a rock mom, dimana bisa ngesetanin anak anak gue dengan musik macam The Doors, Led Zepplin, Jimi Hendrix, Joplin, etc etc, dan di film ini ada bagian dimana seorang "rock mom" mendandani anaknya yang kira kira masih 7 thn-an dengan make up gothic dan nyanyi bareng lagunya Black Sabbath, it's sooo damn kewl...
Kenapa gak kepikiran di kepala gue sebelumnya, maybe this is exactly all I wanna do in life arranged into one proffesion, "running a rock music school". In Indoensia? Why not? I have always had a passion in music, teaching and writing. If I own a music shool, I can teach, do my passion in music, and write my own curricullum. I am a teacher anyway, and I don't have any problem dealing with kids. Gue punya pengalaman ngajar bahasa Inggris buat anak TK dan SD, why not teaching music? I never been to music school before, I don't master any formal singing technique. I just learn by listening to some rock music, trying to imitate Joplin's style of singing, learn some serious pernafasan technique from the theater club, and there you go... voila, I can sing! gue yakin ada perbedaan antara menyanyi musik musik rock dengan proper singing technique. Instead of mastering the partitur or not balok and pitch control and miking technique, in rock style of singing you have to master the stamina on stage, screaming, yelling, and power of your vocal. Why not teaching it to others? Maybe not now, but when I'm 30 I think I'll be ready enough to teach. I mean, madam Bertha 'the great' aja nggak pernah belajar nyanyi secara formal, but she's still a great and well known singing teacher. Why not me in the future? hehehe...
As in banyak music school yang udah beredar di Indonesia, kayanya gak ada deh yang bener bener spesific dengan major di musik rock. Kalo musik klasik sih banyak... dan musik rock pasti butuh pendalaman yang benar benar beda. Damn, mendadak aja gue udah punya gambaran seperti apa sekolah musik yang ingin gue jalani... :-D
Akan ada divisi pada masing-masing instrumen seperti gitar, drum, bass, keyboard, vokal, bahkan harmonica. Masing-masing akan dikepalai oleh instruktur yang paham bener pada bidangnya, tentunya gue pengen jadi principal dan head of vocal division, hehehe. Bukan hanya ngajarin musik, tapi siswa juga akan mendapatkan pemahaman dasar mengenai sound, efek, dll. Institusi ini juga tidak hanya mengajarkan ketrampilan bermusik rock, tetapi juga attitude dan idealisme dalam nge-rock! Tidak sampai di situ, akan ada kelas ekstra yang memberikan pengetahuan mengenai referensi musik dari band-band legendaris rock. Siswa juga akan dirangsang untuk membuat musiknys endiri, tidak semata-mata 'ngulik' dan mainin lagu orang lain. Mungkin setiap bulan bisa diadain seminar/diskusi untuk siapa saja, bukan hanya siswa sekolah musik gue. Seminar dan diskusi ini kurang lebih mengenai karir dalam bidang musik dan rock n roll philosophy yang mendatangkan pembicara yang sudah terkemuka dan bisa jadi role model, misalnya: "Learning the Rockstar Attitude - Speaker: Jimi Danger", "How to Make Your Original Songs be Heard - Speaker: Iwan Fals", "How to be a Band Manager - Speaker: Wenz Rawk", "How to Spread Your Band Manifesto Through Your Music - Speaker: Kaka Slank", hehehe...
Kelas dibuka bukan hanya untuk orang dewasa, tetapi juga untuk anak-anak. Minimal 9 tahun lah... gue gak takut kok ngajar anak-anak... Bagi siswa yang kurang mampu namun berbakat, akan gue berikan scholarship, ini sebagai pembuktian dari usaha mempertahankan idealisme sekolah musik gue bahwa pada dasarnya ini sekolah musik, bukan tempat ngeruk duit anak2 orang kaya yang pengen jadi rockstar (walopun tetep butuh duit juga, hehe). Yang berprestasi juga akan dapet reward, misalnya predikat "gitaris terbaik", "vokalis terbaik", "keyboardist terbaik", etc. Mereka juga akan dapet raport, dan buat yang sering bolos gue nggak akan tanggung-tanggung berani bikin mereka nggak naik kelas, tapi tentu saja dengan surat peringatan kepada orang tua sebelum mereka bener-bener nggak naik kelas (huhuhu, I really sound like a principal). Lalu, tiap tahun akan diadain gig sebagai ujian final yang siswa siswi nya diformat dalam bentuk band...
>:-p Ahhhh... menyenangkan sekali berandai-andai seperti ini. Buka sekolah musik butuh modal yang besar banget, tentu karena butuh banyak fasilitas. gak mungkin sekarang karena gue juga belom jadi apa-apa, but 7 or 10 years from now, saat gue udah kaya raya... Hmmm maybe.. Ada yang tertarik untuk bekerja sama dan menanam modal?
Yours Truly,
Teraya Paramehta
Principal of the 'Future' Rock School
I've always wanted to be a rock mom, dimana bisa ngesetanin anak anak gue dengan musik macam The Doors, Led Zepplin, Jimi Hendrix, Joplin, etc etc, dan di film ini ada bagian dimana seorang "rock mom" mendandani anaknya yang kira kira masih 7 thn-an dengan make up gothic dan nyanyi bareng lagunya Black Sabbath, it's sooo damn kewl...
Kenapa gak kepikiran di kepala gue sebelumnya, maybe this is exactly all I wanna do in life arranged into one proffesion, "running a rock music school". In Indoensia? Why not? I have always had a passion in music, teaching and writing. If I own a music shool, I can teach, do my passion in music, and write my own curricullum. I am a teacher anyway, and I don't have any problem dealing with kids. Gue punya pengalaman ngajar bahasa Inggris buat anak TK dan SD, why not teaching music? I never been to music school before, I don't master any formal singing technique. I just learn by listening to some rock music, trying to imitate Joplin's style of singing, learn some serious pernafasan technique from the theater club, and there you go... voila, I can sing! gue yakin ada perbedaan antara menyanyi musik musik rock dengan proper singing technique. Instead of mastering the partitur or not balok and pitch control and miking technique, in rock style of singing you have to master the stamina on stage, screaming, yelling, and power of your vocal. Why not teaching it to others? Maybe not now, but when I'm 30 I think I'll be ready enough to teach. I mean, madam Bertha 'the great' aja nggak pernah belajar nyanyi secara formal, but she's still a great and well known singing teacher. Why not me in the future? hehehe...
As in banyak music school yang udah beredar di Indonesia, kayanya gak ada deh yang bener bener spesific dengan major di musik rock. Kalo musik klasik sih banyak... dan musik rock pasti butuh pendalaman yang benar benar beda. Damn, mendadak aja gue udah punya gambaran seperti apa sekolah musik yang ingin gue jalani... :-D
Akan ada divisi pada masing-masing instrumen seperti gitar, drum, bass, keyboard, vokal, bahkan harmonica. Masing-masing akan dikepalai oleh instruktur yang paham bener pada bidangnya, tentunya gue pengen jadi principal dan head of vocal division, hehehe. Bukan hanya ngajarin musik, tapi siswa juga akan mendapatkan pemahaman dasar mengenai sound, efek, dll. Institusi ini juga tidak hanya mengajarkan ketrampilan bermusik rock, tetapi juga attitude dan idealisme dalam nge-rock! Tidak sampai di situ, akan ada kelas ekstra yang memberikan pengetahuan mengenai referensi musik dari band-band legendaris rock. Siswa juga akan dirangsang untuk membuat musiknys endiri, tidak semata-mata 'ngulik' dan mainin lagu orang lain. Mungkin setiap bulan bisa diadain seminar/diskusi untuk siapa saja, bukan hanya siswa sekolah musik gue. Seminar dan diskusi ini kurang lebih mengenai karir dalam bidang musik dan rock n roll philosophy yang mendatangkan pembicara yang sudah terkemuka dan bisa jadi role model, misalnya: "Learning the Rockstar Attitude - Speaker: Jimi Danger", "How to Make Your Original Songs be Heard - Speaker: Iwan Fals", "How to be a Band Manager - Speaker: Wenz Rawk", "How to Spread Your Band Manifesto Through Your Music - Speaker: Kaka Slank", hehehe...
Kelas dibuka bukan hanya untuk orang dewasa, tetapi juga untuk anak-anak. Minimal 9 tahun lah... gue gak takut kok ngajar anak-anak... Bagi siswa yang kurang mampu namun berbakat, akan gue berikan scholarship, ini sebagai pembuktian dari usaha mempertahankan idealisme sekolah musik gue bahwa pada dasarnya ini sekolah musik, bukan tempat ngeruk duit anak2 orang kaya yang pengen jadi rockstar (walopun tetep butuh duit juga, hehe). Yang berprestasi juga akan dapet reward, misalnya predikat "gitaris terbaik", "vokalis terbaik", "keyboardist terbaik", etc. Mereka juga akan dapet raport, dan buat yang sering bolos gue nggak akan tanggung-tanggung berani bikin mereka nggak naik kelas, tapi tentu saja dengan surat peringatan kepada orang tua sebelum mereka bener-bener nggak naik kelas (huhuhu, I really sound like a principal). Lalu, tiap tahun akan diadain gig sebagai ujian final yang siswa siswi nya diformat dalam bentuk band...
>:-p Ahhhh... menyenangkan sekali berandai-andai seperti ini. Buka sekolah musik butuh modal yang besar banget, tentu karena butuh banyak fasilitas. gak mungkin sekarang karena gue juga belom jadi apa-apa, but 7 or 10 years from now, saat gue udah kaya raya... Hmmm maybe.. Ada yang tertarik untuk bekerja sama dan menanam modal?
Yours Truly,
Teraya Paramehta
Principal of the 'Future' Rock School
Labels: iseng
8 Comments:
thx babe, for lending me the dvd hehehe
school of rock!! sekolah tentang batu2an ....hauuahahuauauaua keren tuh film!!
yuk bikin yuk....
kapan ya...
saya apply jadi tata usahanya dong neng
atau guru BP juga gak apa
gue yang ngajar math, math rock, managerial dan propaganda....
wah, lowongan yg tersedia tinggal penjaga kantin, school nurse, and janitor tuuh... tertarik? kirimkan CV anda hehehe
wah, math tidak diajarkan di sekolah saya... tp math rock sepertinya penting... :-D
heuhe...sama saya juga pernah berkhayal seperti itu. saya pernah ngajarin anak-anak gitar secara privat. entah knp mereka hanya tahan sebulan. padahal ajaran saya rasanya tidak ada yg salah. Mungkin mereka malu diajari oleh saya. Mungkin mereka lebih ingin diajari oleh om2 atau bapak2...
Post a Comment
<< Home