Monday, April 16, 2007

menggenggam pasir

tsunami membantai kepalaku
mungkin ini saatnya untuk pecah
dan musik reggae berdendang gemilang riang
tidak ada hal yang perlu kau bebankan, katanya
tetapi adrenalin ini memanas
satukan pusara pada sesuatu yang tak ingin kau hina!
menjerit pun tak ada ujung
sabar pun tak ada landas
bagaimana, masih ingin hidup?
sesuatu di belakangku hanya tertawa
ponsel tak ingin berbicara
matilah matilah matilah!
pembunuhan terjadi sesaat lagi
ledakan-ledakan ini tidak akan membuatku putus arah
lengan berdarah, mesih terpaut pada satu tali
jangan membuatku jatuh
tak kuat ku menggenggam
tak kuat ku meratap
tak kuat ku melihat
tak kuat ku merasa
tidak ada hal lain yang sedang kucari
kecuali eratnya segenggam pasir dari sebuah tempat utopis bernama cinta


1 Comments:

Anonymous maria ardiana said...

cinta itu ga akan pernah 'nyaman', sayang itu selalu 'nyaman', huhuehuehue ga nyambung ya....;P

Monday, April 16, 2007  

Post a Comment

<< Home